Sandiaga ‘Incar’ Emak-emak, Tim Jokowi-Maruf tak Khawatir

Koran Sulindo – Tim Kampanye Joko Widodo-Ma’ruf Amin tak khawatir dengan rencana kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang akan membentuk satgas emak-emak.

Hal tersebut mengingat jauh sebelumnya kalangan perempuan yang mendukung Jokowi-Ma’ruf Amin sudah lebih dulu terbentuk.

Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin, Abdul Kadir Karding mengatakan, sudah ada beberapa organ relawan pendukung dari kalangan perempuan seperti Suara Perempuan Jokowi (Super Jokowi), Perempuan Pro Jokowi, Srikandi Front Jokowi dan lainnya.

“Dan hasil surveinya, emak-emak masih milih Jokowi,” kata Karding di Posko Cemara, Jakarta, Selasa (28/8).

Terkait upaya kubu capres-cawapres sebelah, upaya menjadikan Sandiaga Uno sebagai simbol yang menggaet kalangan perempuan. Menurut Karding,  pihaknya menilai simbol-simbol tersebut bukan hal yang perlu dikhawatirkan. “Itu simbol yang tak bikin kenyang, tak bikin bahagia,” katanya.

“Kalau mau jualan itu program, kerja prestasi. Jangan jualan isu, jargon, ilusi. Sudah tak laku lagi cara-cara seperti itu,” lanjut Karding.

Sementata itu, mantan Menko Perekonomian Rizal Ramli mengatakan, momen perhelatan pemilihan presiden (Pilpres) 2019 harus dijadikan pembelajaran bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk berpikir secara cerdas.  Menurutnya, pilpres yang cerdas akan merangsang kesadaran masyarakat untuk membangun cita-cita bangsa.

“Setiap proses politik yang terjadi harus mencerdaskan bangsa, bukan malah gontok-gontokan, saling menghina, hadang-menghadang kelompok yang aksinya berbeda,” kata Rizal.

Menurut Rizal, mencerdaskan bangsa bukan hanya melalui pendidikan formal namun pada setiap event harus dapat membantu dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa.

“Negara kita harus berdaulat, bukan antek negara-negara besar. Indonesia secara ideologis ada di tengah-tengah, bukan bagian dari kapitalisme global. Jangan sampai setiap proses demokrasi membuat kita makin goyang ke kiri dan ke kanan,” kata Rizal.

Menurutnya, hal terpenting adalah, dalam setiap proses demokrasi baik itu pilkada atau pilpres, harus mampu menjelaskan bagaimana meningkatkan kemakmuran bangsa. “Jika saling hadang-menghadang jauh dari proses demokratis.”[CHA/TGU]