Koran Sulindo – Tim Disaster Victim Identification Pusat Kedokteran dan Kesehatan Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta telah menerima 58 sampel DNA keluarga korban pesawat Sriwijaya Air SJ182.
“Kami informasikan sampai dengan pukul 09.00 WIB hari ini, Tim DVI RS Polri telah menerima sebanyak 58 sampel DNA dari keluarga korban,” kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono dalam jumpa pers di RS Polri, Selasa (13/1).
Tim DVI RS Polri, kata Hartono juga telah menerima 56 kantong jenazah dan kantong properti yang ditemukan tim SAR di lokasi insiden tersebut.
Salah satu keluarga korban pesawat Sriwijaya Air SJ182, Rafiq Yusuf Alydrus, mengaku masih menunggu proses identifikasi jenazah istrinya yang bernama Panca Widya Nursanti.
“Saya ke RS Polri hanya mau cari kejelasan tentang kondisi yang ada (proses identifikasi). Untuk data pendukung sudah saya sampaikan kepada pihak yang membutuhkan seperti tes DNA,” kata Rafiq.
Untuk proses pengambilan sampel DNA, diakui Rofiq sudah dilakukan di Pontianak tempat dirinya tinggal bersama keluarga dan tinggal menunggu konfirmasi.
“Untuk data hari ini tidak disampaikan karena sudah kami berikan data primer dan sekunder ketika di Pontianak,” ujar Rofiq.
Rafiq mengungkapkan bahwa data ante-mortem sudah diberikan anak pertamanya, seperti gigi dan darah untuk dicocokan dengan korban.
Rafiq mengatakan, jenazah istrinya sudah diidentifikasi maka rencananya akan dimakamkan di Pontianak.
Rofiq menceritakan isterinya, Panca, merupakan guru PPKN di SMK Negeri 3 Pontianak. Panca yang taggal kelahiran 17 April 1974 ini meninggalkan seorang suami dan empat orang anak terdiri dari satu laki-laki dan tiga perempuan.