Koran Sulindo – PDI Perjuangan bersama-sama Tim Kampanye Nasional Jokowidodo-Ma’ruf Amin mengadakan Safari Kebangsaan X menyusuri Aceh mulai hari ini. Sekjen PDI Perjuangan sekaligus Sekretaris TKN, Hasto Kristiyanto, mendatangi dan meminta doa restu dari Kiai Ma’ruf di Rumah Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (5/3/2019). Dalam pertemuan itu Hasto sekaligus meminta ijin untuk membawa dua orang tim KMA yakni KH Lukman Hakim dan Habib Sholeh Al Muhdar.
Menurut Hasto, ada dua target utama safari tersebut, yakni menyosialisasikan pasangan calon nomor urut 01 Jokowi-Ma’ruf dan melakukan kampanye untuk PDI Perjuangan sendiri.
“Karena itulah kami meminta doa restu beliau terlebih dahulu,” kata Hasto, di Rumah Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (5/3/2019).
Rencana safari ini disambut positif oleh masyarakat di sana. Bahkan tak sedikit usulan agar Hasto mendatangi lahan 120 ribu hektare milik Prabowo Subianto.
“Tapi kami enggak datang ke sana, kami cukup mendengarkan seluruh aspirasi masyarakat Aceh terhadap Jokowi-Ma’ruf,” katanya.
Beberapa isu akan dibahas dalam sosialisasi itu. Namun yang terpenting adalah sentuhan langsung kepada masyarakat Aceh.
“Kami bersama-sama menggelorakan semangat juang untuk kemajuan dan kebesaran dari masyarakat Aceh,” katanya.
Menurut Hasto, Kiai Ma’ruf berpesan kepada dirinya untuk membeli kopi Aceh. Maka nantinya pihaknya akan berbelanja kopi Aceh 1 truk.
“Sengaja 1 truk, supaya angkanya mirip 01,” canda Hasto.
Sementara Kiai Ma’ruf mengatakan memang mendorong agar Hasto dan para anggota TKN lainnya untuk terus melakukan safari ke berbagai daerah. Dan salah satunya adalah ke Aceh yang memang banyak mendapat perhatian dari Jokowi.
“Saya ingin Aceh itu menjadi daerah maju. Apalagi potensi Aceh cukup besar dan banyak,” kata Kiai Ma’ruf.
Di era sebelumnya, kata Ma’ruf, Aceh belum terlalu mendapat perhatian yang besar. Padahal, Aceh punya sumber daya alam dan sumber daya manusia yang besar.
“Di sana juga punya semangat juang patriorisme yang tinggi. Karena itu jangan sampai rakuay di Aceh tidak kita berikan peluang dalam rangka memajukan Indonesia di bagian barat,” kata Ma’ruf.
The Brave Lady
Dalam pertemuan itu Hasto menyerahkan sebuah buku berjudul “The Brave Lady” yang merupakan kenang-kenangan perayaan ulang tahun Presiden RI kelima Megawati Soekarnoputri. Keduanya berbincang secara tertutup, dan belakangan mempersilakan awak media untuk melakukan jumpa pers.
Kiai Ma’ruf tak bisa hadir secara langsung di perayaan HUT Megawati pada 23 Januari lalu. Saat itu, Kiai Ma’ruf sedang melakukan safari di Jawa Timur.
“Saat itu Kiai Ma’ruf menyampaikan ucapan selamat ulang tahun kepada Ibu Megawati lewat sebuah video. Ibu Mega merasa bahagia,” kata Hasto.
Megawati berpesan kepada Hasto untuk menyampaikan sejumlah souvenir perayaan itu kepada Kiai Ma’ruf. Suvenir utamanya adalah sebuah buku yang diluncurkan di acara perayaan berjudul “The Brave Lady”. Buku tersebut berisi tulisan dan testimoni para menteri kabinet saat Megawati menjabat sebagai presiden. Para penulisnya termasuk Boediono, Yusril Ihza Mahendra, Purnomo Yusgiantoro, dan lain-lain.
“Jadi ini bukunya saya serahkan, termasuk sejumlah buku lainnya,” kata Hasto. [CHA]