Koran Sulindo – Bandung, 11 November 1960 (Antara) – Di waktu masih mendjadi mahasiswa pada “sekolah insinjur”, Bung Karno suka menjanjikan lagu Sunda jang populer pada waktu itu dan dalam pidatonja di muka ribuan mahasiswa ITB pagi tadi Presiden Sukarno menjarankan perobahan atau penambahan dua baris pada pantun lagu itu.
Maka presiden bernjanjilah:
Aja listrik di masigit (ada listrik dalam masigit)
Tjaangna kabina-bina (terangnja luar biasa)
Aja istri djangkung-elit (ada wanita djungking-lengik)
Karangan dina pipina (bertahi lalat pada pipinja)
Presiden menjarankan supaja pantun itu berbunji sebagai berikut:
Aja listrik di masigit
Tjaangna kebina-bina
Aja istri ahli teknik
Rentjana pasti djadina
Njanjian ini dikemukakan pada waktu presiden dalam pidatonja itu meminta kepada para bapak dan ibu supaja djangan ragu mengirimkan putra-putrinja kepada ITB.
Saran lagu tersebut dan permintaan itu menimbulkan sambutan sorak dan tepuk tangan para hadirin, terutama pada para mahasiswa pria. [Pusat Data dan Riset ANTARA/DAS]