Jakarta – Rusia dan Ukraina saling menawarkan pembicaraan untuk membahas gencatan senjata tanpa syarat pada Kamis (15/05/2035) di Turki.
Presiden Rusia Vladimir Putin menawarkan lebih dahulu, mengatakan pada Minggu (11/05/2025), “Kami mengusulkan untuk memulai tanpa penundaan pada hari Kamis mendatang, 15 Mei, di Istanbul, tempat di mana pembicaraan sebelumnya telah dilaksanakan dan diganggu.”
Turki telah menjadi tuan rumah untuk dua perundingan perdamaian yang signifikan antara Rusia dan Ukraina sejak dimulainya konflik pada tahun 2022.
Yang pertama berlangsung di Istana Dolmabahçe, Istanbul pada 29 Maret 2022.
Diskusi ini menghasilkan Komunike Istanbul, sebuah perjanjian yang memungkinkan Ukraina mengajukan keanggotaan Uni Eropa, menjadi negara netral, dan membatasi ukuran kekuatan militernya.
Akan tetapi, pembicaraan itu terhenti pada Mei 2022 tanpa mencapai kesepakatan karena adanya perselisihan terkait ukuran pasukan militer Ukraina.
Pada saat yang sama, Rusia mengajukan tuntutan baru yang memerlukan persetujuan dari semua negara penjamin keamanan Ukraina. Karena Rusia memiliki hak veto, Ukraina menolak tuntutan tersebut. Putin mengklaim Ukraina menolak karena berada di bawah tekanan Barat.
Pembicaraan yang kedua berlangsung di Antalya, diselenggarakan oleh Menteri Luar Negeri Turki Mevlüt Çavuşoğlu pada 10 Maret 2022.
Pertemuan trilateral tersebut bertujuan untuk merundingkan gencatan senjata, tetapi setelah satu setengah jam, tidak ada kesepakatan yang tercapai.
Kemarin, Minggu (11/05/205), Putin berbicara dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan melalui telepon untuk membahas rencana perundingan dengan Ukraina di Istanbul. Erdogan mendukung usulan itu.
Kemudian, pada Senin (12/05/2025), Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy berkata ia ingin bertemu dengan Putin secara pribadi dalam pembicaraan di Turki. Ia berharap Putin tidak akan mencari-cari alasan untuk “tidak bisa” datang.
Ia juga menuntut agar Rusia menyetujui usulan gencatan senjata tanpa syarat, yang diperlukan untuk mencapai perdamaian.
“Ukraina telah lama mengusulkan ini, mitra kami mengusulkannya, dan seluruh dunia menyerukannya. Kami menunggu tanggapan yang jelas dari Rusia. Rusia harus mengakhiri perang ini. Pembunuhan harus dihentikan,” katanya.
Akankah perundingan damai selanjutnya di Turki menghasilkan kesepakatan? [BP]