Koran Sulindo – Berdasarkan laporan terbaru Institut Riset Perdamaian Internasional Stockholm (SIPRI), pada 2012-2016, ekspor senjata konvensional meningkat sebesar 8,4 persen dibandingkan pada 2007-2011. Rusia dan Amerika merajai daftar 5 negara pengekspor senjata terbesar di dunia, diikuti Tiongkok, Prancis, dan Jerman.
Timur Tengah dan negara-negara di Asia Tenggara adalah pelanggan utama senjata-senjata modern buatan negara-negara maju. Iklim pasar senjata di dunia sangat menguntungkan para produsen di industri ini.
Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh SIPRI itu pangsa pasar AS dan Rusia masing-masing 33 dan 23 persen. Tiongkok sebesar 6,2 persen, berada di urutan ketiga. Sementara, Prancis menempati posisi keempat dengan pangsa pasar 6 persen dan Jerman di urutan kelima dengan pangsa pasar 5,6 persen.
Produsen senjata AS menjual ke lebih dari 100 negara, sementara Rusia menjual ke 50 negara. Negara-negara Timur Tengah, seperti Arab Saudi, Israel, Uni Emirat Arab, dan Turki, masih merupakan pasar utama bagi senjata Amerika.
Jenis senjata yang dijual Amerika ke Timur Tengah dalam data-data lembaga survei tersebut antara lain, helikopter serang AH-64E Apache dan H-60M Black Hawk, serta helikopter pengangkut pasukan CH-47F Chinook; pesawat tempur F-35, F-18, F-15S, dan modifikasi F-16; tank M1A1; rudal anti tank TOW 2A, dan rudal lainnya.
Di sisi lain, produk senjata buatan Rusia sebagian besar berada di wilayah Asia Pasifik. Sekitar 70 persen senjata Rusia dibeli oleh India, Tiongkok, Vietnam, dan Aljazair.
Jenis senjata yang diekspor Rusia ke Asia adalah: pesawat tempur multiguna Su-30, Mig-29, dan Su-35; pesawat tempur latih Yak-130; helikopter tempur Ka-52 dan Mi-28 dan helikopter angkut militer Mi-17; tank T-90 yang telah dimodifikasi; sistem antipesawat, artileri, dan kompleks pertahanan pesisir; kapal selam Proyek 636; amunisi dan senjata ringan.
Negara eksportir ketiga adalah Cina, kebanyakan dijual pada Pakistan, Bangladesh, dan Myanmar. Negara-negara Afrika Utara, seperti Aljazair, juga pasar yang penting bagi Beijing. Produk-produk alutsista utama yang ditawarkan oleh negeri tirai bambu itu adalah: korvet LPC-1, fregat C-28A; tank MBT-2000; pesawat tempur JF-17 Thunder/FC-1; rudal dan sistem artileri.
Prancis juga meningkatkan penjualannya di pasar senjata dunia. Hal ini tak lepas dari berbagai kontrak yang berhasil ditandatangani dalam lima tahun terakhir. Pelanggan utama Paris adalah Mesir, Uni Emirat Arab, dan India. Perangkat militer yang paling sukses dari Prancis meliputi: pesawat tempur Mirage dan Rafale dengan senjata pelengkap; kapal induk helikopter Mistral; satelit Helios-2.
Negara selanjutnya adalah Jerman. meskipun total penjualan senjata Jerman terus tumbuh, pangsa pasar negara ini menurun sebesar 36 persen. Pemerintah Jerman sangat sensitif terhadap opini publik terkait isu penjualan senjata internasional. Karena itu, Jerman hampir mustahil memberikan izin ekspor. Pelanggan utama Jerman adalah Aljazair, Korea Selatan, dan Qatar. Sebagian besar senjata yang dijual Jerman antara lain: kendaraan lapis baja Tpz-1 Fuchs; tank Leopard-2A6; Mesin diesel; Artileri gerak otomatis. [NOR]