WALAU varian roti modern seperti yang sekarang ini kita kenal baru berkembang di tahun 1930 an, namun catatan sejarah menyatakan bahwa roti purba sudah berkembang sejak 22.000 tahun yang lalu.
Pada tahun 2004, di dalam sebuah lokasi situs arkeologi, seorang ilmuwan menemukan jelai atau biji barley dalam roda gerinda yang berusia 22.000 tahun. Penemuan ini disimpulkan sebagai bukti pengolahan gandum pertama yang dilakukan oleh manusia.
Meski pengolahan biji gandum tersebut belum dalam wujud makanan yang menyerupai roti, melainkan sekedar tumbukan biji gandum yang dipanaskan di atas sebuah batu dan kemudian dijadikan bahan pangan. Hal ini diungkapkan Howard Miller, sejarawan makanan dari Lipscomb University di Nashville.
Budaya Membuat Roti Sudah Ada Sejak Zaman Purba
Budaya Natufian adalah budaya arkeologi Epipaleolitik Akhir Levant yang hidup pada masa 15 ribu tahun yang lalu. Para pemburu yang berdiam di sepanjang Sungai Yordan ini disinyalir sebagai masyarakat kuno pertama yang mengubah kebiasaan hidup dari berburu bahan pangan menjadi pola hidup bertani, membudidayakan bahan botani di lahan semacam berkebun secara sederhana. Kaum ini pula yang pertama kali menanam gandum kemudian mengolahnya menjadi tepung dan memasaknya menjadi makanan seperti roti tipis yang dipanggang di atas batu.
Perkembangan roti dari masa ke masa selama lebih dari 5000 tahun setelah kaum Natufian membuat roti tipis dari gandum, meliputi tiga kebudayaan besar yang berkembang di masa kejayaan Zaman Perunggu. Yaitu (1) Mesir Kuno, (2) Mesopotamia dan (3) Harappa yang kini menjadi Pakistan.
Ketiga kebudayaan besar ini, menggantungkan hidupnya pada bahan makanan utama roti atau bahan makanan yang diolah dari gandum. Bahkan di masa itu, roti menjadi simbol strata sosial dalam dunia kuliner. Seseorang tak akan bisa dikatakan bertangan terampil jika belum bisa mengolah roti.
Dalam penelitian di tahun 1994 yang dilakukan oleh Egyptian Archeologist, ilmuwan mendapatkan bukti pertama masyarakat kuno yang menggunakan yeast atau ragi untuk mengembangkan adonan roti. Masyarakat di Mesir Kuno pada waktu itu menggabungkan jelai dan gandum untuk diolah menjadi bir asam, bahan utama untuk mengembangkan adonan roti sourdough. Roti sourdough adalah jenis roti yang kini kembali digilai masyarakat, terutama oleh mereka yang menganut pola hidup sehat dari bahan-bahan alami.
Beberapa bukti yang menunjukkan tentang sejarah perkembangan roti dapat juga dilihat dari bekas reruntuhan kota Pompeii.