Koran Sulindo – Stadion Utama Gelora Bung Karno siap digunakan sebagai stadion utama penyelenggaran ajang Asian Games XVIII setelah 100 persen dinyatakan selesai menjalani renovasi.
Stadion tersebut bakal diresmikan kembali Minggu, 14 Januari 2018 oleh Presiden Joko Widodo sekaligus digunakan sebagai ajang pertandingan sepakbola persahabatan antara Tim Nasional Indonesia melawan Islandia.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimulyo menyebut untuk pencahayaan Stadion Utama Gelora Bung Karno merupakan salah satu yang terbaik di dunia.
“Pencahayaan berkekuatan 3.500 lux atau tiga kali lebih terang dari sebelumnya. Namun karena menggunakan LED lighting system, konsumsi listrik lebih hemat hingga 50 persen dari lampu konvensional dan memiliki kualitas pencahayaan tiga kali lebih baik,” kata Basuki, Sabtu (13/1).
Ia menyebut sistem pencahayaan terintegrasi dengan sistem tata suara yang berkekuatan hingga 80 ribu watt PMPO. Basuki menjamin, dengan tata suara SUGBK lebih baik dari sebelumnya, upacara pembukaan nanti terutama saat menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya akan lebih dramatis.
“Sudah mengikuti standar FIFA dalam aspek keamanan dimana dalam kondisi darurat, dalam waktu 15 menit, stadion sudah harus kosong,”kata Basuki.
Ia juga menambahkan kualitas lapangan semakin baik mulai dari rumput yang digunakan merupakan rumput terbaik jenis zoysia matrella dilengkapi alat penyiram rumput otomatis hingga sistem drainase anti banjir.
“Kualitas rumput Stadion GBK juga telah mendapatkan sertifikasi internasional. Kalau rumput imitasi digunakan di Lapangan ABC untuk latihan atau pemanasan, itupun kualitas rumput imitasi terbaik,” kata Basuki.
Saat ini SUGBK tampil berbeda dibanding sebelumnya setelah direnovasi. Biaya yang harus dikeluarkan untuk merombak stadion bersejarah Indonesia mencapai Rp769,7 miliar. Renovasi stadion ini dimulai sejak Juli 2017 dengan beberapa perubahan mencolok dibuat dari segi fasilitas dan arsitektur. Dari segi kursi penonton, SUGBK telah memasang 76.127 kursi tunggal menggantikan kursi deret yang dipasang sebelumnya.
Jumlah itu berkurang dari daya tampung sebelumnya namun dikompensasi dengan kondisi yang jauh lebih nyaman termasuk jalur untuk evakuasi dan juga bagi penyandang difabel.
Penonton pun tak harus khawatir dengan jauhnya jarak toilet. Saat ini, SUGBK memiliki 172 toilet yang tersebar di seluruh bagian stadion. Empat mushala juga tersedia di empat penjuru mata angin stadion.
Stadion Utama Gelora Bung Karno merupakan stadion serbaguna yang menjadi bagian dari kompleks olahraga Gelanggang Olahraga Bung Karno. Stadion ini umumnya digunakan sebagai arena pertandingan sepak bola tingkat internasional.
Dengan kapasitas awal sekitar 120.000 orang, stadion yang mulai dibangun pada pertengahan tahun 1958 dan penyelesaian fase pertamanya pada kuartal ketiga 1962.
Pembangunannya didanai dengan kredit lunak dari Uni Soviet sebesar 12,5 juta dollar AS yang kepastiannya diperoleh pada 23 Desember 1958. Dengan dana sebesar itu stadion ini merupakan salah satu stadion terbesar di dunia dan menjadi satu-satunya stadion yang benar-benar berstandar internasional di Indonesia
Stadion ini dinamai Bung Karno untuk menghormati Presiden Soekarno yang merupakan pencetus pembangunan kompleks olahraga ini. Namun dalam rangka de-Soekarnoisasi, rezim Orde Baru mengubah nama stadion tersebut menjadi Stadion Utama Senayan dengan menggunakan Keppres No. 4/1984.
Di era berakhirnya Orde Baru tahun 1998, nama stadion dikembalikan ke nama aslinya Surat Keputusan Presiden No. 7/2001.[TGU]