Koran Sulindo – Pada Jumat malam ini (23/3), salah satu trending topics di Twitter adalah #Jatim2TebarJala. Tampaknya, hastag atau tanda pakar itu dibuat oleh para pendukung dan simpatisan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur (Jatim) nomor urut 2, Syaifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Puti Guntur Soekarno (Puti). Tebar Jala adalah akronim dari Pusat Ekonomi Baru Jalur Selatan, yang merupakan salah satu program pasangan Gus Ipul-Puti untuk meningkatkan perekonomian di wilayah selatan Jatim jika mereka diberi amanah oleh rakyat untuk menjadi kepala daerah di provinsi itu.

Caranya antara lain dengan menyiapkan akses yang memadai menuju lokasi. “Untuk akses, itu nanti kan bisa ditempuh dengan akses tol dari Kertosono ke Tulungagung. Kami akan berusaha mempercepat pembangunannya,” kata Gus Ipul di Bungurasih, Sidoarjo, 17 Februari 2018 lalu, seperti dikutip banyak media.

Sekarang ini sedang dilakukan pembangunan tol lintas pantai selatan Jatim, yang diprogramkan pemerintah pusat. Di Provinsi Jatim, jalur tersebut menghubungkan delapan kabupaten, mulai dari Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Blitar, Malang, Lumajang, Jember, hingga Banyuwangi.

Program Gus Ipul-Puti itu juga nantinya akan disesuaikan dengan kearifan lokal daerah masing-masing. “Jadi, misalnya ketika ada industri yang berbahan baku ikan, karena ikan tangkap di Pantai Selatan kan memang besar-besar, ya, kami akan mewadahi itu dan menjadikannya pusat ekonomi baru,” tutur Gus Ipul lagi.

Dijelaskan Gus Ipul, program tersebut bertujuan memperkuat dan mengembangkan potensi yang ada di setiap wilayah. Ini memang menjadi prioritasnya, menilik dari potensi industri kecil dan usaha kecil-menengah di wilayah Pantai Selatan Jatim. “Sama halnya dengan yang ada di sana, seperti industri marmer, akan kami perkuat dan kembangkan,” ujarnya.

Sementara itu, dalam kesempatan berbeda, Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Tulungagung Supriyono mengatakan, program yang ditawarkan Gus Ipul-Puti itu bukan sekadar janji, tapi sudah melalui kajian dan evaluasi yang mendalam serta melihat kekuatan APBD Jatim. Menurut dia, program-program yang ditawarkan duet cicit K.H. Bisri Syansuri dan cucu Bung Karno untuk wilayah selatan Jatim itu sangat tepat dan memang harus dilakukan.

Tambahan pula, program tersebut juga menyambut program pembangunan Jalur Lintas Selatan (JLS) yang kini sedang dikerjakan pemerintah Presiden Jokowi. “Itu menyambung sekali, dulu JLS (Jalur Lintas Selatan) sempat mandek selama 10 tahun, namun sekarang pengerjaannya dilanjutkan. Itulah yang kini disambut Gus Ipul dan Mbak Puti untuk percepatan ekonomi di Jawa Timur, khususnya kawasan selatan,” tutur Supriyono, 5 Maret 2018 lalu. Bahkan, lanjutnya, program Tebar Jala juga sangat bersinergi dengan program Seribu Dewi atau Seribu Desa Wisata, yang juga ditawarkan untuk mengangkat potensi desa wisata di Jatim.

Pasangan Gus Ipul-Puti menurut hasil survei Charta Politika yang dilakukan 3-8 Maret 2018 lalu meraih 44,8% suara, sementara rival mereka, Khofifah-Emil Dardak, meraih 38,1%. Survei dilakukan terhadap 1.200 responden, yang dipilih dengan metoda stratified multistage random sampling. Margin of error-nya kurang lebih 2,8%, dengan tingkat kepercayaan 95%. Dalam survei itu, Charta Politika melakukan simulasi lewat penyebaran kertas suara ke 1.200 responden dengan pertanyaan “Jika Pilkada Jatim dilaksanakan hari ini, siapa yang dipilih?”.  “Kalau kita lihat angkanya berbeda 6,7 persen. Yang tidak tahu atau tidak jawab 17,1 persen,” kata Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia, Yunanto Wijaya, saat memaparkan hasil survei lembaganya di Jakarta, 21 Maret 2018 lalu.

Hasil survei itu juga menunjukkan adanya tren penurunan elektabilitas pada pasangan Khofifah-Emil. Pada Januari 2018,  Khofifah-Emil masih di angka 41,5%, tetapi memasuki Maret 2018 menjadi 38,1%. Sebaliknya, Gus Ipul-Puti Guntur mengalami peningkatan, dari 42,6% pada Januari menjadi 44,8% di bulan Maret. [RAF]