Koran Sulindo – Presiden Joko Widodo setibanya di Kota Palu, Sulawesi Tengah, Minggu siang, langsung meninjau ke berbagai lokasi yang dilanda gempa. Presiden Jokowi antara lain meninjau Rumah Sakit Provinsi Undata, tempat perawatan dan pengobatan ratusan korban gempa berkekuatan 7,4 Skala Richter Jumat (28/9/2018) lalu.
Presiden Jokowi sebelumnya direncanakan meninjau beberapa lokasi yang terkena dampak gempa dan tsunami, yaitu Pantai Talise, Perumahan Balaroa, dan Rumah Sakit Wira Buana.
Sebelumnya, melalui akun media sosial Twitter, Jokowi mengatakan kunjungan itu untuk memastikan penanganan atas dampak bencana gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah betul-betul menjangkau korban bencana itu.
“Saya ingin melihat sendiri dan memastikan penanganan atas dampak bencana gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah betul-betul menjangkau saudara-saudara kita,” kata Jokowi, di Palu, Minggu (30/9/2018).
Sementara itu, Posko Khusus Penanggulangan Bencana menyatakan data sementara korban meninggal dunia menjadi 668 jiwa.
Dari papan pengumuman yang ada di Posko Khusus Penanggulangan Bencana yang berada di halaman kediaman dinas Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola, menyebutkan dari 668 korban meninggal dunia, sebanyak 193 jenazah ditangani di Rumah Sakit Undata, 351 jenazah di RS Bhayangkara, 50 jenazah di Masjid Raya, 41 jenazah di Perumnas Balaroa, 20 jenazah di Pantoloan Induk, 11 jenazah di RS Wirabuana, dan dua jenazah di Kayu Malue Pajeko.
Jumlah pengungsi sebanyak 31.230 orang, korban luka-luka sebanyak 632 orang, korban hilang 29 orang, korban tertimbun 140 orang, dan rumah rusak sebanyak 65.713 unit.
Data sementara tersebut diperkirakan terus bertambah, karena pencarian dan evakuasi terhadap para korban dan data tersebut baru dari Kota Palu. Korban di Kabupaten Donggala, Kabupaten Sigi, dan Kabupaten Parigi Muotong, yang juga dilanda gempa di Sulawesi Tengah belum terdata.
Sejumlah bangunan dan infrastruktur rusak bahkan ambruk, seperti Jembatan kuning, Bandara Mutiara, Hotel Roa Roa, Mall Tatura, Hotel De Syah, berbagai ruas jalan di 12 titik lokasi, RS Anatapura, Anjungan Talise, dan kantor TVRI
Para warga terdampak gempa sangat membutuhkan pasokan makanan, bahan bakar, tenaga medis dan obat-obatan, air bersih, genset, dapur umum, kantong mayat, tenda, dan alas tidur serta selimut.
Banyak warga berdatangan ke Posko Satgas Khusus Penanggulangan Bencana yang berada di halaman kediaman dinas Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola, meminta bantuan barang-barang yang sangat dibutuhkan tersebut. Bahkan sebagian dari mereka ada yang tidak bisa menahan emosinya agar segera mendapatkan bantuan. Hari ini cuaca di Kota Palu sangat terik dan para pengungsi masih banyak yang berteduh di bawah-bawah pohon.
Sebagian warga juga sejak pagi tadi ada yang mengambil bahan-bahan makanan dari berbagai toko serba ada seperti Indomart dan Alfamart. Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mempersilakan warga terdampak gempa untuk mengambil bahan-bahan makanan yang dibutuhkan dari toko-toko itu, dan pemerintah akan menggantinya.
Komunikasi Putus
Menteri Sekretaris Negara Pratikno, pada Sabtu malam (29/9), mengatakan Presiden memutuskan meninjau langsung ke Provinsi Sulawesi Tengah, khususnya Kota Palu untuk mengetahui kondisi saat ini. Sulitnya melakukan koordinasi dalam menangani dampak gempa dan tsunami akibat terputusnya jalur komunikasi menjadi faktor lain yang membuat Kepala Negara bersegera meninjau langsung.
“Fokus utama saat ini adalah evakuasi korban dan juga pengiriman bantuan,” kata Pratikno, di Solo, Minggu (30/9/2018), seperti dikutip setneg.go.id.
Presiden dan rombongan menggunakan Pesawat Boeing 737-400 TNI AU melalui Pangkalan TNI AU Adi Soemarmo, Surakarta. Rombongan Presiden lepas landas pada pukul 10.07 WIB.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan penggunaan Boeing 737-400 TNI AU karena kondisi landasan pacu Bandara Mutiara Sis Al Jufri, Palu.
“Landasan pacu yang bisa digunakan hanya sepanjang 2.000 meter dari 2.400 meter landasan pacu yang ada dan kemarin saya bersama rombongan menggunakan jenis pesawat Boeing 737-400,” kata Panglima TNI.
Dalam penerbangan ke Palu ini Presiden didampingi oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakya Basuki Hadimuljono, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, Sekretaris Militer Presiden Marsda Trisno Hendradi, dan Komandan Paspampres Mayjen TNI (Mar) Suhartono.
Batalkan Jalan Sehat
Seharusnya, hari ini Jokowi mengikuti acara jalan sehat di Solo, Jawa Tengah, namun dibatalkan.
“Kenapa dibatalkan? Karena saudara-saudara kita yang ada di Palu, Donggala, Sigi, baru berduka cita karena gempa dan tsunami. Oleh karena itu, jalan sehat dibatalkan,” kata Jokowi, di Solo, Minggu, melalui rilis media.
Saat mendengar gempa dan tsunami terjadi di Sulawesi Tengah, Presiden memerintahkan Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Panglima TNI, Kapolri dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk melaksanakan operasi tanggap darurat. Menko Polhukam, Panglima TNI, Menteri Dalam Negeri, Menteri Perhubungan, Menteri Komunikasi dan Informatika, Menteri Sosial, Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), Kepala BNPB, Wakapolri telah tiba di Palu, Sabtu (29/9/2018) kemarin.
Bandara Beroperasi Terbatas
Sementara itu Perusahaan Umum (Perum) Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (Air Navigation/AirNav) wilayah Makassar, menginformasikan Bandar Udara Mutiara SIS al-Jufri, Palu, sejak Minggu (30/9) pukul 08.57 WITA sudah bisa beroperasi kembali dengan terbatas.
“Terbatas untuk penerbangan komersial namun tetap diutamakan untuk kegiatan emergency, SAR, dan kemanusiaan,” bunyi Notam tersebut.
Sebelumnya melalui Notam nomor H0737/18, AirNav wilayah Makassar telah menyampaikan penutupan Bandara Mutiara SIS al-Jufri, Palu itu sampai dengan Sabtu (29/9) pukul 19.20 WITA menyusul gempa bumi dan tsunami yang melanda Kabupaten Donggala dan Kota Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (28/9) petang.
Gempa dengan magnitudo 7,4 itu menyebabkan kerusakan di beberapa bagian bandara, terutama landas pacunya yang kini tinggal 2.000 meter dari sebelumnya 2.500 meter.
Menko Polhukam Wiranto pada rapat koordinasi di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Sabtu (29/9) dini hari menyebutkan, ada retakan sekitar 500 meter dari runway bandara itu.
Kementerian Perhubungan sendiri telah melakukan beberapa upaya penanganan fasilitas transportasi pasca bencana alam gempa bumi dan tsunami itu. Antara lain mengirimkan kapal bantuan berisi bahan-bahan makanan dan obat-obatan dari Samarinda, Bitung, dan Makassar. Kemnehub juga melakukan pembersihan area dermaga Pelabuhan Pantoloan di Kota Palu agar bisa beroperasi dan disandari kapal-kapal bantuan kemanusiaan maupun komersial, serta melakukan pemeriksaan fasilitas Bandara Mutiara Sis Al Jufri pasca penutupan operasional. [DAS]