Koran Sulindo – Presiden Joko Widodo mempertimbangkan menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) UU Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
“Banyak sekali masukan-masukan juga yang diberikan kepada kita, utamanya memang masukkan itu berupa penerbitan Perppu. Tentu saja ini akan segera kita hitung, kita kalkulasi, dan nanti setelah kita putuskan akan juga kami sampaikan kepada para senior dan guru-guru saya yang hadir pada sore hari,” kata Presiden Jokowi, di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (26/9/2019), seperti dikutip setkab.go.id.
Sebelumnya, Jokowi menerima sejumlah tokoh bangsa di antaranya Quraish Shihab, Emil Salim, Mahfud MD, Frans Magnis Suseno, Goenawan Mohammad, Azzumardi Azra, Alisa Wahid, Hasan Wirayudha, Butet Kartarajasa, Jajang C. Noer, dan Christine Hakim.
“Tadi sudah saya sampaikan kepada beliau-beliau, secepat-cepatnya dalam waktu yang sesingkat singkatnya,” kata Jokowi.
Jokowi juga melakukan pertemuan dengan sejumlah tokoh lintas agama.
Tentang aksi unjuk rasa mahasiswa, para tokoh lintas agama melihat gerakan mahasiswa adalah suatu gerakan moral force dan agen perubahan.
“Tentu akan terus dapat diperjuangkan meski kami juga berharap agar gerakan mahasiswa betul-betul dapat dihindarkan dari adanya kepentingan tertentu yang ingin menunggangi agenda-agenda tersebut,” kata Sekretaris Jenderal PBNU, Helmi Faisal Zaini, di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (26/9/2019), seperti dikutip setkab.go.id.
Apresiasi Unjuk Rasa Mahasiswa
Dalam pertemuan dengan sejumlah tokoh bangsa, Jokowi menyampaikan apresiasi terhadap unjuk rasa mahasiswa di sejumlah daerah dalam beberapa hari terakhir.
“Saya kira sebuah bentuk demokrasi di negara kita, dan masukan-masukan yang disampaikan kepada saya dalam demo juga menjadi catatan besar dalam rangka memperbaiki yang kurang yang ada di negara kita,” katanya.
Presiden mengatakan segera bertemu dengan mahasiswa.
“Besok, besok kami akan bertemu dengan para mahasiswa, terutamanya dari BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa),” katanya.
Tentang kekerasan polisi menghadapi aksi unjuk rasa, Jokowi mengaku juga sudah mendapatkan masukan mengenai itu.
“Nanti akan saya telepon langsung kepada Kapolri agar dalam menangani setiap demonstrasi itu dilakukan dengan cara-cara yang tidak represif, yang terukur,” kata Jokowi.
Jangan Ragukan Komitmen Saya Pada Demokrasi
Sementara dalam pertemuan dengan sejumlah tokoh bangsa, Jokowi menegaskan kembali komitmen dirinya terhadap kehidupan demokrasi di Indonesia. Presiden menegaskan, bahwa kebebasan pers, kebebasan menyampaikan pendapat adalah pilar demokrasi yang harus terus dijaga dan dipertahankan.
“Jangan sampai Bapak-Ibu sekalian ada yang meragukan komitmen saya mengenai ini,” kata Jokowi. [Didit Sidarta]