Presiden Jokowi makan siang bersama Megawati Soekarnoputri/CHA

Koran Sulindo – Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyambangi Istana Kepresidenan bertemu Presiden Joko Widodo hari ini. Salah satu topik yang menjadi bahan diskusi dalam pertemuan tersebut antara lain soal kebangsaan, kebhinekaan, dan dinamika pemilihan kepala daerah (Pilkada).

“Menang atau kalah dalam Pilkada itu sesuatu yang biasa. Namun, yang paling penting antarkandidat harus saling menghormati dan saling menghargai karena kita ini bersaudara,” kata Presiden Jokowi, di Istana Negara, Jakarta, Senin (21/11).

Presiden Jokowi menyebutkan membahas dengan Megawati soal pentingnya para kandidat “bertarung” secara sehat.

Menurut Presiden, meningkatnya suhu politik saat Pilkada merupakan dinamika yang wajar terjadi. Namun diingatkannya hal itu bukan alasan untuk untuk memecah-belah bangsa.

“Yang penting jangan merugikan NKRI, jangan melemahkan Bhineka Tunggal Ika kita, jangan merongrong Pancasila. Prinsipnya itu saja,” ujar Presiden.

Membuat Cemas Masyarakat Bawah
Sementara itu Megawati mengatakan Pilkada adalah peristiwa politik yang selalu berlangsung aman sejak lama. Namun disayangkannya Pilkada saat ini justru sengaja dibuat tegang, bahkan ketegangan itu sampai berujung pada kecemasan di tingkat masyarakat bawah.

Presiden RI ke-5 itu pun menyoal  aksi massa 4 November lalu. Pada aksi tersebut terlihat nyata banyak demonstran yang berpartisipasi sebetulnya tak paham duduk persoalan yang diprotes.

Megawati juga mengimbau semua pihak tak ikut memanas-manasi rakyat kecil.

“Saya berharap suasana yang sejuk dapat tercipta selama tahapan Pilkada serentak 2017,” kata Megawati.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto mendatangi kediaman Megawati Soekarnoputri, Minggu (20/11) kemarin. Kedua tokoh partai besar berkomitmen  mengawal pemerintahan Jokowi-JK, kebhinekaan dan Pilkada serentak. [CHA/DAS].