Koran Sulindo – Presiden Joko Widodo diminta agar tak memanjakan generasi milenial. Permintaan tersebut disampaikan oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

“Anak muda kita jangan dimanja, dibilang generasi kita adalah generasi milenial,” kata Megawati dalam acara peresmian kantor PDIP secara daring, Jakarta, Rabu (28/10).

Megawati pun lantas mempertanyakan sumbangsih generasi milenial selain hanya membuat suatu masalah diramaikan melalui dunia maya.

“Saya mau tanya hari ini apa sumbangsihnya generasi milenial yang sudah tahu teknologi membuat kita sudah viral tanpa harus bertatap langsung?” ujar Megawati.

Generasi milenial, lanjut Megawati, hanya bisa berdemonstrasi, salah satunya demonstrasi menolak Undang-undang Cipta Kerja beberapa hari lalu.

“Apa sumbangsih kalian terhadap bangsa dan negara ini? Masa hanya demo saja,” kata Megawati.

Megawati pun menyayangkan demonstrasi yang berlangsung beberapa hari terakhir terjadi perusakan berbagai fasilitas publik, seperti halte Transjakarta dan moda raya terpadu.

Megawati pun kembali mempertanyakan apakah dalam berunjuk rasa atau berdemonstrasi diperbolehkan melakukan perusakan.

“Masa (generasi milenial) hanya demo saja. Nanti saya di-bully ini (tapi) saya enggak peduli, hanya demo saja ngerusak, apakah ada dalam aturan berdemo? Boleh saya kalau mau debat,” ujar Megawati.

Demonstrasi atau berunjuk rasa memang diizinkan dan diperbolehkan sejak era reformasi. Namun, sekali lagi Megawati menegaskan tak ada aturan yang mengatur diperbolehkannya perusakan terhadap fasilitas umum.

“Ada aturan dalam demo diizinkan karena ketika reformasi, kita masuk ke dalam alam demokrasi, ya. Tapi adakah, jawab, aturannya bahwa untuk merusak? Nggak ada. Kalau ada orang bilang ada Bu, mana dia, sini, sini kasih tahu sama saya,” kata presiden kelima RI itu. [WIS]