Koran Sulindo – Mabes Polri kembali merotasi jajarannya, Jumat (25/8). Salah satunya Kapolda Jawa Barat, Irjen Anton Charliyan yang sebelumnya mengeluarkan kebijakan kontroversial,’Local Boy’ dalam penerimaan taruna Akpol 2017 pada Juni lalu.
Dalam Surat Telegram (ST) Kapolri Nomor: ST/2032/VIII/2017, Anton Charliyan dimutasi menjadi Wakil Lemdiklat Polri. Tongkat komando Kapolda Jabar dipegang oleh Irjen Agung Budi Maryoto yang sebelumnya menjabat Kapolda Sumatera Selatan.
Kapolda Sumsel dijabat oleh Irjen Zulkarnain yang sebelumnya merupakan Kapolda Riau. Posisi yang ditinggalkan Zulkarnain diisi oleh Kapolda Sulawesi Barat, Brigjen Nandang. Kemudian, Kepala Biro Paminal Propam Polri, Brigjen Baharuddin Djafar diangkat menjadi Kapolda Sulbar.
Polri juga memutasi Kapolda Lampung, Brigjen Sudjarno sebagai Analis Kebijakan Utama Bidang Sabhara Baharkam Polri. Posisi yang ditinggalkan Sudjarno diisi oleh Irjen Suroso Hadi Siswoyo. Suroso sebelum menjabat sebagai Pati di Baintelkam Polri.
Selain 4 Kapolda, Polri juga memutasi Staf Ahli Manajemen (Sahlijemen) Kapolri, Irjen Yovianes Mahar sebagai Pati Sahli dalam rangka pensiun. Posisi Sahlijemen diisi oleh Wakapolda Sumsel, Brigjen Asep Suhendar. Jabatan Wakapolda Sumsel ditempati oleh Brigjen Bimo Anggoro.
Wakapolda Lampung Brigjen Bonifasius Tampoi mendapat jabatan baru sebagai Wakil Ketua Bidang Akademik STIK Lemdik Polri. Posisi yang ditinggalkan Bonifasius diisi oleh Kombes Angesta Romano Yoyol.
Local Boy
Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Setyo Wasisto membantah mutasi Anton terkait kebijakan penerimaan Akpol kemarin.
“Itu mutasi rutin saja,” kata Setyo.
‘Local boy’ adalah kebijakan yang dikeluarkan Anton lewat surat keputusan (SK) bernomor Kep/702/VI/2017. Dimana SK tersebut memprioritaskan putra daerah dalam penerimaan calon taruna Akademi Kepolisian (Akpol) Jawa Barat tahun anggaran 2017.
Kebijakan itu menjadi polemik setelah video yang dibuat salah satu orang tua calon taruna taruna Akpol, Nani (47). Dalam video menjadi viral itu sejumlah orang tua memprotes Polda Jabar yang telah mengeluarkan kebijakan tersebut.
Jenderal bintang dua itu sempat mendapatkan teguran oleh Kapolri pada awal Juli lalu. Tito Kemudian memerintahkan Asisten Kapolri Divisi Sumber Daya Manusia (SDM) untuk membentuk tim khusus Divisi Profesi dan Pengamanan, serta Inspektorat Pengawasan Umum untuk mengkaji, mengevaluasi, dan mengambil alih proses seleksi penerimaan calon taruna Akpol Jawa Barat.
Anton merupakan lulusan Akpol 1984. Sebelum menjabat sebagai Kapolda Jawa Barat, dirinya sempat mendapat jabatan penting seperti Kepala Divisi Humas Polri dan Kapolda Sulawesi Selatan. [YMA]