Polisi: Habib Bahar Bisa Laksanakan Haul di Manado, Masyarakat Sulut Toleran

Ilustrasi/Akun Facebook Habib Bahar bin Smith

Koran Sulindo – Polda Sulawesi Utara (Sulut), TNI, dan Pemerintah Provinsi akhirnya mengatasi aksi penolakan oleh sejumlah organisasi kemasyarakatan atas terhadap kedatangan Habib Bahar bin Smith di Manado. Habib Bahar akhirnya bisa menghadiri Haul Akbar ke-7 ayahnya, Al Habib Ali bin Abdurrahman bin Smith.

Aksi penolakan terjadi di Bandara Sam Ratulangi pada Senin (15/10/2018) siang. Penjagaan sejak awal dilakukan secara ekstra ketat oleh personel kepolisian dan TNI di sekitar bandara, sebagai langkah antisipasi untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tak diinginkan. Kendaraan taktis kepolisian juga disiagakan di sekitar bandara.

Habib Bahar dan menantu Imam Besar FPI, Habib Rizieq Shihab yakni Habib Muhammad Hanif bin Abdurrahman Alatthos selain menghadiri acara haul juga ingin melaksanakan Doa Akbar untuk Bangsa Indonesia khususnya Doa Bersama untuk Palu dan Donggala, yang digelar di Masjid Habib Alwi bin Smith, Kelurahan Karame, Kota Manado, Senin malam.

Aksi penolakan juga terjadi di ruas Jalan R.E. Martadinata, Paal Dua. Namun situasi yang sempat memanas, berhasil diredam dengan upaya persuasif oleh pihak kepolisian yang dipimpin Wakapolda Sulut, Brigjen Pol Johni Asadoma. Jenderal bintang satu itu kemudian berdialog dengan perwakilan ormas. Sesaat kemudian massa berangsur-angsur membubarkan diri pada Selasa (16/10) sekitar pukul 04.00 WITA. Beberapa jam kemudian Habib Bahar beserta rombongan bisa kembali ke Jakarta dengan aman.

Kapolda Sulut Irjen Bambang Waskito melalui Kabid Humas Polda Sulut, Kombes Ibrahim Topo mengapresiasi petugas di lapangan, di mana terlihat sinergi TNI dan Polri yang dengan sigap dapat mengamankan kedua belah pihak, sehingga tidak berlarut dan tidak ada korban.

“Kita tidak berpihak, pengamanan tadi malam (Senin) itu merupakan langkah terbaik dari pihak kepolisian, TNI dan pemerintah Sulut,” kata Ibrahim, Selasa (16/10/2018).

Menurut Ibrahim ada pihak yang tidak bertanggungjawab mencoba memprovokasi, seolah-olah kedatangan Habib Bahar akan melalukan hal yang negatif. Meski sempat memanas karena adanya penolakan, langkah persuasif yang dilakukan kepolisian, TNI dan Pemprov bisa meredam kejadian yang tak diinginkan.

“Situasinya sebenarnya aman-aman saja, namun ada pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab yang membesar-besarkan situasi ini. Masyarakat Sulut itu sangat toleran, jadi jangan mudah terprovokasi. Tetap jaga kerukunan, persatuan dan kesatuan, karena torang samua basudara,” kata Ibrahim. [YMA]