Koran Sulindo – Prof. Dr. Jose Gutierrez Marcos dari School of Life Warwick University UK mengatakan, pola makan orang tua merupakan salah satu faktor yang turut berpengaruh terhadap kondisi genetika keturunan yang dihasilkan. Asupan nutrisi yang masuk ke dalam tubuh dapat mengubah DNA dan perubahan tersebut akan diturunkan kepada anak-cucu. Perubahan yang terjadi berupa perubahan lingkungan DNA atau epigenetik.
“Perubahan ini baru akan terlihat pada generasi kedua, dari nenek ke cucunya” kata Marcos saat mengisi kuliah umum “Medical Genomic” di Fakultas Biologi UGM, Jumat (7/4).
Di hadapan puluhan mahasiswa program sarjana dan pascasarjana Fakultas Biologi UGM, ahli biologi molekuler dan genetik ini kembali menekankan, pola makan yang tidak terkontrol selama kehamilan seperti banyak asupan gula dan kalori akan berpengaruh pada keturunan dengan risiko menderita diabetes. Bahkan, kelak, berisiko meningkatkan munculnya penyakit diabetes hingga empat kali lebih besar pada cucunya.
“Apabila nenek dan orang tua memiliki kebiasaan makan tidak sehat, maka anak cucu berisiko terkena berbagai penyakit,” tutur Marcos selaku visiting profesor di Fakultas Biologi UGM ini.
Dalam kuliahnya itu Marcos juga menyampaikan tentang perkembangan penelitian genom yang banyak membawa perubahan dalam kehidupan, termasuk dalam bidang biomedis. Melalui penelitian ini tidak hanya bisa digunakan untuk pengobatan saja. Namun, bisa diketahui risiko berbagai penyakit yang mungkin timbul pada individu sehingga bisa digunakan untuk pencegahan penyakit kedepannya.
“Dengan mempelajari genom manusia bisa diketahui risko penyakit, penyakit yang mungkin diturunkan, respon terhadap obat hubungan keluarga, sejarah evolusi manusia, dan lainnya,” ungkapnya.
Sementara Dekan Fakultas Biologi UGM, Dr. Drs. Budi S. Daryono, mengaku bila kuliah umum ini menjadi kesempatan emas bagi civitas akademika Biologi UGM. “Bisa mempelajari studi baru terkait genom medis, di samping belajar ilmu genetik dan epigenetik,” ucapnya. [YUK]