Pilpres 2019, PDI P Yakin Jokowi Masih yang Terkuat

Ilustrasi: Presiden Jokowi didampingi sejumlah pejabat menyampaikan pernyataan pers terkait kerusuhan di Mako Brimob, di Istana Kepresidenan Bogor, Jabar, Kamis (10/5/2018)/setkab.go.id

Koran Sulindo –Joko Widodo diyakini masih tetap menjadi calon terkuat dalam Pemilihan Presiden 2019 mendatang.

Sampai saat ini belum ada satupun tokoh benar-benar menyatakan diri siap maju menantang Jokowi.

Keyakinan itu disampaikan Ketua DPP PDI-P Andreas Hugo Pareira menyikapi hasil survei Alvara Research Center yang menyebut tingkat kepuasan publik pada kinerja pemerintahan mengalami penurunan.

“Tapi kita tahu Pak Jokowi sampai sekarang ya masih merupakan calon yang terkuat. Dan sampai sekarang belum ada pasangan yang kelihatan akan bertanding melawan Pak Jokowi,” kata Andreas kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta. kemarin.

Menurut survei Alvara, kinerja pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla masih terganjal pada mandeknya pertumbuhan ekonomi khususnya soal penyediaan lapangan pekerjaan.

“Ya dinamislah, artinya angka itu bisa berubah karena ketika suatu survei dilakukan dia memotret saat itu,” kata Andreas.

Ia menambahkan menurunnya kondisi ekonomi nasional juga harus dilihat dari faktor eksternal, yakni perubahan ekonomi secara global.

Selain itu aspek ekonomi juga sangat bergantung pada beberapa faktor yang memengaruhi, termasuk di antaranya dukungan bagi kewirausahaan dan peningkatan ekonomi keluarga.

Faktor lain yang dianggap ikut mempengaruhi antara lain kondisi ekonomi nasional, kesejahteraan tenaga kerja, dan kemudahan lapangan kerja.

“Pemerintah bagaimanapun harus tetap menjadi faktor utama yang bisa mengendalikan itu. Tapi faktor eksternal itu tidak bisa dihindari juga karena bagaimanapun kita ada di dalam sistem global,” kata Andreas.

Di sisi lain, Andreas menegaskan bahwa partainya akan tetap menjaga dinamika pemilih Jokowi. Dengan begitu, pemilih akan tetap melihat bahwa Pemerintahan Presiden Jokowi bekerja secara serius dalam bidang pembangunan ekonomi.

“Kita harus tetap menjaga bagaimana dinamika ini agar pemilih tetap melihat bahwa Pak Jokowi bekerja secara serius,” kata Andreas.

Sebelumnya, meski menyatakan kepuasan publik terhadap kinerja pemerintah sedikit menurun, lembaga Alvara Research Center menyebut Jokowi tetap memiliki peluang tertinggi menang dalam Pilpres 2019.

CEO Research Center Hasanuddin Ali mengatakan Jokowi unggul dalam berbagai survei elektabilitas dan popularitas. Pada survei Alvara sendiri, Jokowi mencatata keuunggulan dengan tingkat popularitas 95,8 persen dan tingkat elektabilitas 46,8 persen.

Namun, menurut Hasanuddin, Jokowi harus tetap waspada lantaran menurunnya kepuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintahan. “Angkanya turun sekitar 3,5 persen pada Mei dibanding survei pada Februari lalu,” kata Ali akhir pekan lalu.

Menurut Ali, tingkat kepuasan masyarakat turun dari 77,3 persen pada Februari menjadi 73,8 persen pada Mei. Sementara masyarakat yang tidak puas naik dari 20,8 persen menjadi 23,2 persen.

Kondisi itu juga terjadi pada masyarakat yang merasa puas jumlahnya menurun dari 68,8 persen menjadi 65,9 persen. Begitu pula dengan masyarakat yang merasa sangat puas menurun dari 7,2 persen menjadi 6,8 persen dan yang merasa sangat puas sekali turun dari 1,3 persen menjadi 1 persen.(TGU)