Pesona Batu Akik Berbagai Daerah

Bio solar

koransulindo.com – Sudah bertahun-tahun cincin batu akik melekat di jari manis Syamsudin. Tapi tiba-tiba kakek warga Kelurahan Cijantung, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur, ini merasakan sakit bukan main karena cincin membuat jarinya bengkak. Dia berusaha melepasnya sendiri, tapi tak bisa meskipun jarinya sampai terluka.

Akhirnya, Syamsudin dapat bernapas lega setelah cincin batu akik dapat dilepaskan berkat bantuan lima personel Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur, Kamis (23/9/2021) malam. Cincin batu akiknya dilepas dengan dipotong menggunakan gerinda kecil perlengkapan evakuasi.

Syamsudin yang sudah berusia 74 tahun, tampaknya kurang merawat cincin batu akik yang dikenakannya. Batu akik memang harus dirawat sedemikian rupa agar terus bercahaya, dan tak menimbulkan bengkak di jari-jari pemakainya. Batu akik itu harus dilepas dari jari-jari tangan, kemudian dibersihkan atau direndam di larutan sabun cuci selama tiga menit.

Batu akik tembus cahaya seperti bacan, kecubung (amethyst), merah delima, topaz, kalsedon, sungai dareh, dan lavender, lebih keras dan padat sehingga aman dicuci dengan air. Sementara itu, batu akik yang tidak tembus cahaya semisal onyx, kalimaya (opal), pirus, macan, giok, lebih berpori sehingga lebih sensitif terhadap air.

Kecubung

Batu akik telah menjadi pusat perhatian dan primadona di hati penggemarnya selama ratusan tahun. Kaum pria menggemari batu akik untuk digunakan sebagai aksesoris lantaran kecantikannya. Bahkan, sebagian orang meyakini batu akik memiliki aura mistis dan magis yang memberikan kelebihan bagi pemakainya.

Bukan itu saja. Sebagian penggemar sengaja mengoleksi batu akik karena harga jualnya bertahan, atau bahkan lebih tinggi dari harga belinya. Meski pamor batu akik kini tak seterang beberapa tahun lalu, namun membeli dan memiliki batu akik tetap menjadi gaya hidup tersendiri bagi sebagian orang.

Alam Indonesia patut disyukuri menghadirkan berbagai jenis batu akik yang menjadi idola kolektor. Berbagai daerah, di seluruh penjuru Tanah Air, pun diketahui memiliki beberapa batu akik khas daerah setempat.

Salah satunya, batu akik hijau garut. Sesuai namanya, batu yang tampil dengan warna hijau cantik ini banyak ditemukan dan dikomersilkan di Garut, Jawa Barat. Datanglah ke daerah Bungbulang, Garut, Anda akan mendapatkan jenis batu akik ini dengan mudah. Ia malah sudah dikenal sejak zaman penjajahan Belanda.

Hijau Garut

Batu akik garut dapat dikenali dengan mudah dari cirinya yang unik. Saat disorot sinar lampu senter, ia akan menampakkan serat kayu dan gelembung mirip awan dari dalamnya. Batu akik garut memiliki beberapa jenis, di antaranya dikenal dengan sebutan batu hijau garut alias ohenchrysopase.

Jenis batu akik lainnya adalah bacan, yang berasal dari daerah Maluku Utara. Seperti batu akik garut, nama batu akik bacan diambil dari nama Pulau Bacan, tempat batu akik tersebut diperoleh dan diperjualbelikan. Pulau Bacan tepatnya berada di daerah Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara.

Batu akik bacan dikenal sejak ia menjadi bahan perhiasan penting di kesultanan Bacan, Jailolo, Tidore, dan Ternate. Para raja, permaisuri, dan kerabat kerajaan, sering tampil menggunakan perhiasan yang diberi aksesoris batu-batu bacan yang tampilannya menyejukkan.

Batu akik bacan kerap mendapat sebutan sebagai batu giok Indonesia. Pasalnya, batu akik bacan umumnya tampil dominan dengan warna hijau menawan, seperti batu giok. Variasi warna hijaunya yang bermacam-macam membuat jenis batu akik ini cukup unik. Ia pun dijual dengan harga cukup fantastis.

Di Serambi Mekah, Aceh, kita bisa memperoleh batu akik yang diberi nama batu akik bio solar. Salah satu penemuannya sempat menghebohkan karena beratnya mencapai dua ton. Batu akik bio solar tampil dengan warna hijau, sehingga ia digolongkan termasuk jenis giok dari kelompok batu kristal.

Sementara di daerah Sajira dan Maja, Cimarga, Banten, kita mengenal batu akik kalimaya. Konon, batu kalimaya menyimpan kekuatan alam yang akan berpengaruh positif bagi sang pengguna. Struktur batu ini cukup unik, di mana ia mampu memancarkan cahaya hingga menjadi beberapa warna yang menakjubkan.

Lalu di Kalimantan, kita bisa memperoleh berbagai ragam batu akik kecubung. Di antaranya, wulung kalimantan, kecubung the, kecubung tanduk, dan kecubung es. Jenis batu ini unik karena komposisi seratnya indah. Ia dinilai cocok digunakan generasi muda lantaran motifnya yang cantik dan terkesan wibawa. [AT]

Baca juga: