Pertumbuhan Ekonomi hanya 2,97 Persen

Ilustrasi/setkab.go.id

Koran Sulindo – Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan pertumbuhan ekonomi pada triwulan I-2020 sebesar 2,97 persen. Pada periode sama tahun lalu ekonomi tumbuh 5,07 persen. Ekonomi Indonesia yang melemah ini dipengaruhi kondisi global pada triwulan I-2020 yang juga mengalami kontraksi karena penyebaran COVID-19.

“Kondisi ini sama seperti yang dialami negara-negara lain yang mengalami perlambatan begitu dalam,” kata Kepala BPS Suhariyanto, di Jakarta, Selasa (5/5/2020).

Ekonomi Indonesia triwulan I-2020 terhadap triwulan sebelumnya mengalami kontraksi sebesar 2,41 persen . Dari sisi produksi, penurunan disebabkan oleh kontraksi yang terjadi pada beberapa lapangan usaha. Dari sisi pengeluaran, penurunan disebabkan oleh kontraksi pada seluruh komponen pengeluaran.

Berdasarkan besaran Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku triwulan I-2020 mencapai Rp3.922,6 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp2.703,1 triliun.

Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai Lapangan Usaha Jasa Keuangan dan Asuransi sebesar 10,67 persen. Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P)sebesar 3,74 persen.

Struktur ekonomi Indonesia secara spasial pada triwulan I-2020 masih didominasi oleh kelompok provinsi di Pulau Jawa dan Pulau Sumatera. Kelompok provinsi di Pulau Jawa memberikan kontribusi terbesar, yaitu sebesar 59,14 persen terhadap PDB Indonesia. Diikuti berturut-turut oleh Pulau Sumatera sebesar 21,40persen, Pulau Kalimantan sebesar 8,12 persen, dan Pulau Sulawesi sebesar 6,19 persen, serta Bali dan Nusa Tenggara sebesar 2,95 persen. Sementara kontribusi terendah ditorehkan oleh kelompok provinsi di Pulau Maluku dan Papua.

Pengangguran Naik

Sementara itu jumlah angkatan kerja pada Februari 2020 sebanyak 137,91 juta orang, naik 1,73 juta orang dibanding Februari 2019. Namun Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) turun sebesar 0,15 persen poin.

Dalam setahun terakhir, pengangguran bertambah 60 ribu orang, berbeda dengan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) yang turun menjadi 4,99 persen pada Februari 2020.

Dilihat dari tingkat pendidikan, TPT Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) masih yang paling tinggi diantara tingkat pendidikan lain, yaitu sebesar 8,49 persen.

Penduduk yang bekerja sebanyak 131,03 juta orang, bertambah 1,67 juta orang dari Februari 2019. Lapangan pekerjaan yang mengalami peningkatan persentase terutama Jasa Pendidikan (0,24 persen poin), Konstruksi (0,19 persen poin), dan Jasa Kesehatan (0,13 persen poin). Sementara lapangan pekerjaan yang mengalami penurunan terutama pada Pertanian (0,42 persen poin), Perdagangan (0,29 persen poin), dan Jasa Lainnya (0,21 persen poin).

Sebanyak 74,04 juta orang (56,50 persen) bekerja pada kegiatan informal. Selama setahun terakhir (Februari 2019–Februari 2020), persentase pekerja formal meningkat sebesar 0,77 persen poin.

Persentase tertinggi pekerja pada Februari 2020 adalah pekerja penuh (jam kerja minimal 35 jam per minggu) sebesar 69,90 persen. Sementara itu, pekerja tidak penuh terbagi menjadi dua, yaitu pekerja paruh waktu (23,74 persen) dan pekerja setengah penganggur (6,36 persen). Dalam setahun terakhir, persentase pekerja setengah penganggur turun sebesar 1,01 persen poin, sedangkan persentase pekerja paruh waktu meningkat sebesar 1,07 persen poin. [RED]