Pergantian Novanto Menunggu KPK dan Bahasa Tubuh Jokowi

Presiden Joko Widodo/straittimes.com

Koran Sulindo – Pergantian Ketua Umum Partai Golkar disebut hanya menunggu Setya Novanto akan ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sebagian kader merasa tidak ada jalan lain kecuali mencopot Novanto dari jabatan ketua umum.

“Apalagi partai akan menghadapi agenda pemilihan kepala daerah serentak pada Januari 2018 dan Pemilu 2019,” kata politikus Partai Golkar Yorrys Raweyai seperti dikutip CNN Indonesia pada Jumat (17/11).

Selain penahanan oleh KPK, pergantian Novanto, kata Yorrys, juga melihat bahasa tubuh dari Presiden Joko Widodo. Pasalnya, Partai Golkar kini menjadi pendukung pemerintah alias Jokowi. Karena itu, dengan melihat bahasa tubuh Jokowi, maka pergantian ketua umum akan segera berjalan.

Partai Golkar telah mendeklarasikan dukungan kepada Jokowi sebagai calon presiden pada 2019. Melihat kondisi Partai Golkar hari ini, menurut Yorrys, jalan satu-satunya adalah dengan membuat perubahan dalam waktu singkat.

Ia lalu merujuk sosok yang pantas menggantikan Novanto sebagai ketua umum. Sosok itu adalah Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto.

Partai Golkar tidak menutup kemungkinan akan membahas tentang adanya usulan dari Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk menggelar musyawarah nasional luar biasa. Usulan itu tetap saja melalui mekanisme organisasi. Selain karena masalah hukum yang membelit Novanto, munaslub menjadi relevan mengingat kesehatan Novanto juga bermasalah. [KRG]