Perbedaan keyakinan politik dan ekonomi antara Amerika Serikat dan Uni Soviet menyebabkan terjadinya Perang Dingin. Pada masa itu, kedua negara bersaing dalam hal ideologi, persenjataan, aliansi, sumber daya alam, eksplorasi luar angkasa, dan pengaruh internasional.
Baik AS maupun Soviet sangat ingin mengirim manusia ke luar angkasa. Namun karena resiko yang begitu besar, mereka harus terlebih dahulu memahami dampak dari keadaan tanpa bobot yang berkepanjangan bagi makhluk hidup.
Maka, kedua negara tersebut menggunakan sejumlah hewan untuk menguji kemampuan dalam meluncurkan organisme hidup ke luar angkasa dan mengembalikannya dalam keadaan hidup. Berikut adalah hewan-hewan yang telah dikirim ke luar angkasa oleh AS dan Soviet selama Perang Dingin.
Tahun 1940-an
Amerika Serikat pertama kali mencoba mengirim seekor monyet rhesus seberat sembilan pon pada pagi hari tanggal 18 Juni 1948. Monyet tersebut dibius dan dimasukkan ke dalam kapsul, yang kemudian ditempatkan di hidung roket V-2. Karena nama monyet itu adalah Albert, seluruh operasi tersebut dikenal sebagai Proyek Albert (I). Albert mati akibat kesulitan bernapas di kapsul yang sempit sebelum roketnya lepas landas.
Untuk percobaan kedua, yang dilakukan pada tanggal 14 Juni 1949, AS mendesain ulang kapsul, meningkatkan instrumen, dan sistem pemulihan parasut agar subjek kedua, Albert II, dapat diterbangkan ke luar angkasa. Sayangnya, sistem pemulihan parasut masih belum cukup baik. Albert II mati saat terjadi benturan.
Tahun 1950-an
Pada musim panas tahun 1950, AS mengirimkan seekor tikus yang tidak dibius untuk merekam reaksi sadar hewan terhadap perubahan kondisi gravitasi. Sistem pemulihan gagal dan tikus itu tidak selamat dari benturan.
Pada tanggal 20 September 1951, AS mengirim seekor monyet bernama Yorick, sembilan tikus, dan dua tikus lainnya dalam drum berputar. Dua jam setelah benturan, Yorick mati, tetapi data yang direkam selama penerbangan serta otopsi menunjukkan bahwa kemungkinan penyebab kematian itu adalah guncangan pendaratan, atau kelelahan akibat panas, atau mungkin keduanya. Dua dari kesebelas tikus mati, tetapi tidak ada yang menunjukkan efek buruk akibat radiasi kosmik.
Pada tanggal 22 Juli 1951, Tsygan dan Dezik diluncurkan lebih dulu melalui penerbangan R-1 IIIA-1. Kedua anjing luar angkasa tersebut selamat dari penerbangan. Di awal September 1951, Dezik dan Lisa diluncurkan. Keduanya mati, tetapi perekam datanya selamat. Tak lama kemudian, sepasang anjing bernama Smelaya dan Malyshka diluncurkan, dan enerbangan uji coba itu sukses. Kemudian tanggal 15 September, dua ekor anjing lainnya dikirim ke luar angkasa, mencapai jarak 100 kilometer, dan kembali dengan selamat.
AS meluncurkan dua tikus lainnya, yaitu Mildred dan Albert, serta dua monyet Filipina bernama Patricia dan Mike dalam program Aerobee ketiga pada 21 Mei 1952. Kedua tikus kembali dalam keadaan normal, sementara kedua monyet tidak mengalami cedera apa pun. Akan tetapi setelah kembali ke Bumi, salah satu monyet mati karena penyebab yang tidak terkait dengan penerbangan.
Selanjutnya di tanggal 3 November 1957, Sputnik 2 milik Uni Soviet membawa seekor anjing kampung liar berusia tiga tahun bernama Laika ke luar angkasa dan mengorbit Bumi. Uni Soviet melengkapi kapsul untuk Laika dengan sistem kontrol suhu, sistem radio, dan telemetri untuk mengirim gambar kembali ke Bumi, juga sejumlah makanan anjing. Laika hanya bertahan hidup sekitar selama tujuh jam setelah lepas landas. Sistem kontrol termal gagal berfungsi dan kapsul menjadi terlalu panas. Akibatnya, Laika mati mengenaskan. Sputnik 2 jatuh kembali ke bumi dan hancur bersama sisa-sisa Laika.
Pada tanggal 13 Desember 1958, wahana antariksa Jupiter IRBM, AM-13 milik AS meluncur dari Cape Canaveral, Florida, membwa seekor monyet tupai bernama Gordo. Parasut pemulihan gagal beroperasi dan Gordo hilang, tetapi data telemetri yang dikirim kembali selama penerbangan menunjukkan bahwa monyet itu sempat bertahan hidup untuk waktu yang singkat.
Pada tanggal 28 Mei 1959, Jupiter IRBM AM-18 milik AS membawa seekor monyet rhesus bernama Able dari Independence, Kansas, dan seekor monyet tupai bernama Baker dari Peru. Keduanya selamat dari penerbangan. Able mati empat hari setelah penerbangan karena reaksi terhadap anestesi saat menjalani operasi untuk mengangkat elektroda medis yang terinfeksi, tetapi Baker tetap hidup hingga tanggal 29 November 1984.
Tahun 1960-an
Pada 19 Agustus 1960, Uni Soviet meluncurkan Sputnik 5 yang membawa sepasang anjing bernama Belka dan Strelka, seekor kelinci abu-abu, 40 tikus kecil, 2 tikus besar, dan 15 botol berisi lalat buah dan tanaman. Semua penumpang Sputnik 5 terbang ke orbit dan kembali ke Bumi dalam keadaan hidup. Strelka bahkan melahirkan: salah satu anak anjingnya, yaitu Pushinka, diberikan kepada Caroline Kennedy oleh Nikita Khrushchev pada tahun 1961.
AS lalu mengirim tiga tikus hitam bernama Sally, Amy dan Moe dari Cape Canaveral pada 13 Oktober 1960 dengan wahana peluncur Atlas D 71D. Wahana itu terbang sejauh 1.000 km dan 8.000 km dan semua penumpangnya kembali dengan selamat.
Pada tanggal 31 Januari 1961, AS mengirm seekor simpanse jantan bernama Ham ke ruang suborbital dalam kapsul Merkurius di atas roket Redstone. Ham merupakan kera besar pertama yang dikirim di luar angkasa. Sebelumnya dia telah dilatih untuk menarik tuas agar menerima hadiah pelet pisang dan menghindari sengatan listrik. Selama penerbangannya, Ham berhasil melakukan tugasnya.
Pada tanggal 9 Maret 1961, Uni Soviet meluncurkan Korabl-Sputnik 4 yang membawa seekor anjing bernama Chernushka, beberapa tikus, katak, dan seekor marmut. Semuanya kembali dengan selamat.
AS kembali mencoba mengirim simpanse ke luar angkasa pada tanggal 29 November 1961. Subjeknya kali ini adalah Enos dan dia menjadi simpanse pertama dan satu-satunya yang mencapai orbit Bumi. Enos terbang dua kali dalam kapsul Merkurius pada misi Mercury-Atlas 5.
Lima tahun kemudian, persisnya tanggal 22 Februari 1966, program Voskhod milik Soviet mengirim dua anjing antariksa bernama Veterok dan Ugolyok dengan wahana Cosmos 110. Keduanya menghabiskan 22 hari di orbit sebelum mendarat dengan selamat pada 16 Maret. Penerbangan antariksa ini merupakan yang terlama untuk anjing.
Selanjutnya, Uni Soviet mengirim dua kura-kura Horsfield, lalat anggur, ulat, dan spesimen biologis lainnya. ke Bulan dengan pesawat Zond 5 pada tanggal 14 September 1968. Hewan-hewan itu selamat, tetapi mengalami penurunan berat badan.
Pada tanggal 28 Juni 1969, AS meluncurkan seekor monyet bernama Bonny dengan wahana antariksa Biosatellite 3. Misinya adalah mengorbit Bumi selama 30 hari. Bonny telah dilatih untuk mengoperasikan dispenser berisi pelet. Kesehatannya memburuk dan dia dikembalikan ke Bumi pada tanggal 7 Juli. Bonny mati keesokan harinya, setelah kapsul Biosatellite ditemukan di Samudra Pasifik.
Uni Soviet kembali menerbangkan empat kura-kura dalam misi Zond 7, dengan tujuan mengelilingi Bulan, pada tanggal 11 Agustus 1969. Tidak ada perubahan besar yang ditemukan selama analisis histologis, tetapi volume dari inti sel di banyak jaringan tubuh kura-kura itu berkurang secara signifikan.
Tahun 1970-an
AS mengirimkan dua ekor katak banteng dengan satelit Orbiting Frog Otolith pada tanggal 9 November 1970 untuk memahami lebih lanjut tentang mabuk perjalanan di luar angkasa. Percobaan ini berhasil. Indeks elektrokardiografi (EKG) menunjukkan katak banteng tersebut dalam keadaan sehat selama seluruh penerbangan. NASA melaporkan katak-katak itu mati pada 15 November, sesaat sebelum tengah hari, waktu Washington.
AS meluncurkan nematoda dalam wahana antariksa Apollo 16 pada tanggal 16 April 1972. Kemudian pada 7 Desember 1972, Apollo 17 meluncur ke Bulan, membawa lima ekor tikus saku bernama Fe, Fi, Fo, Fum, dan Phooey di modul komando bersama astronot Ronald Evans. Salah satu tikus mati dalam perjalanan.
Selanjutnya, Skylab 3 milik Amerika Serikat membawa tikus saku lainnya, ikan Mummichog, dan laba-laba taman bernama Arabella dan Anita. Ikan Mummichog kembali diterbangkan oleh AS dalam misi gabungan Apollo-Soyuz pada tanggal 15 Juli 1975.
Soyuz 20, yang diluncurkan pada 17 November 1975, membawa kura-kura dan memecahkan rekor durasi untuk hewan di luar angkasa saat mereka menghabiskan 90,5 hari di luar angkasa. Salyut 5 pada 22 Juni 1976, membawa kura-kura dan seekor ikan (zebra danio).
Tahun 1980-an
Selama tahun 1980-an Uni Soviet mengirim delapan monyet, ikan zebra danio, lalat buah, tikus, telur serangga tongkat, dan kadal air, ke luar angkasa dengan penerbangan Bion. Pada tahun 1985, AS mengirim dua monyet tupai, 24 tikus albino jantan, dan telur serangga tongkat Phasmatodea dengan Spacelab 3 di Pesawat Ulang Alik.
Di tahun yang sama, Uni Soviet membawa 10 kadal air Pleurodeles waltl dengan Bion 7. Sebagian tungkai depan kadal air tersebut harus diamputasi untuk mempelajari laju regenerasi di luar angkasa. Ini memberi pengetahuan terkait pemulihan cedera pada manusia selama berada di luar angkasa.
Tahun 1990
Di tahun 1990, Uni Soviet mengirim empat monyet, katak, dan lalat buah dalam penerbangan Bion terakhirnya. Sementara itu, Amerika Serikat mengirim udang air asin (Artemia franciscana), kadal air, lalat buah, dan kumbang gurun pasir (Trigonoscelis gigas) dalam program penerbangan Foton. [BP]