Setiap tanggal 4 Juli, warga Filipina memperingati sebuah peristiwa penting yang melampaui batas waktu dan geografi, yaitu Hari Persahabatan Filipina-Amerika.
Peringatan ini bukan sekadar simbolik, melainkan cerminan dari perjalanan panjang dan kompleks antara dua negara yang dulunya bermusuhan, namun kemudian menjalin hubungan erat berdasarkan aliansi dan saling pengertian.
Dari Permusuhan Menuju Persahabatan
Awalnya, hubungan Filipina dan Amerika Serikat dimulai dalam tensi yang tegang. Filipina yang sebelumnya dijajah oleh Spanyol, sempat mengalami masa transisi yang penuh gejolak ketika kekuasaan kolonial berganti tangan ke Amerika Serikat setelah Perang Spanyol-Amerika. Tidak sedikit warga Filipina yang melihat Amerika sebagai penjajah baru, sehingga konflik pun tak terhindarkan.
Namun, sejarah mencatat adanya perubahan besar dalam dinamika kedua bangsa. Perlahan tapi pasti, hubungan tersebut berubah menjadi kemitraan strategis yang dihiasi oleh dukungan militer, budaya, dan ekonomi.
Momen penting dalam aliansi ini terjadi selama Perang Dunia II, ketika Amerika membantu Filipina melawan pendudukan Jepang. Bantuan tersebut menumbuhkan rasa terima kasih dan solidaritas di kalangan rakyat Filipina.
Tanggal 4 Juli awalnya diperingati sebagai Hari Kemerdekaan Filipina, menandai pengakuan Amerika atas kemerdekaan penuh negara tersebut pada tahun 1946.
Namun, pada tahun 1962, Presiden Diosdado Macapagal memindahkan peringatan Hari Kemerdekaan ke tanggal 12 Juni, untuk menghormati deklarasi kemerdekaan dari Spanyol pada 1898. Tanggal 4 Juli pun kemudian diubah menjadi Hari Republik Filipina, yang juga dikenal sebagai Hari Persahabatan Filipina-Amerika.
Semangat untuk memperkuat hubungan dua negara ini dihidupkan kembali oleh Presiden Ramon Magsaysay melalui proklamasi pada tahun 1955, yang secara resmi menetapkan perayaan Hari Filipina-Amerika.
Namun, tonggak penting perayaan ini terjadi di bawah pemerintahan Presiden Ferdinand Marcos, yang pada tahun 1984 menetapkan 4 Juli sebagai hari libur nasional non-kerja untuk merayakan persahabatan dengan Amerika.
Perubahan Status, Bukan Perubahan Hubungan
Meski kemudian status hari libur tersebut dicabut oleh Presiden Corazón C. Aquino pada tahun 1987, makna dan semangat Hari Persahabatan tetap hidup. Daftar hari libur resmi yang dirilis melalui Kode Administratif 1987 memang tidak lagi mencantumkan 4 Juli, tetapi hubungan bilateral tetap berlangsung erat. Ini terlihat dari banyaknya warisan budaya Amerika yang tertanam di kehidupan masyarakat Filipina.
Salah satu warisan yang paling mencolok adalah olahraga bola basket. Diperkenalkan oleh Amerika selama masa pendudukan, olahraga ini kini menjadi bagian dari identitas nasional Filipina. Bahkan, negara ini memiliki liga bola basket profesional tertua di Asia, dan kedua tertua di dunia setelah NBA di Amerika Serikat.
Hari Persahabatan Filipina-Amerika bukan hanya perayaan sejarah, tetapi juga wujud penghargaan terhadap perjalanan bersama dua bangsa yang berbeda namun saling melengkapi.
Bagi banyak warga Filipina, kebaikan yang mereka rasakan dari hubungan ini dirasa lebih besar daripada luka sejarah yang pernah tercipta. Dari dukungan di masa perang, kerja sama pendidikan, bantuan ekonomi, hingga pertukaran budaya, relasi ini telah membentuk wajah modern Filipina yang kita kenal hari ini.
Dengan semangat yang terus menyala, perayaan setiap 4 Juli menjadi pengingat bahwa sejarah tidak selalu menjadi beban masa lalu, melainkan juga jembatan menuju masa depan yang lebih baik. Sebab, dalam persahabatan sejati, luka dapat sembuh, dan perbedaan bisa menjadi kekuatan. [UN]