Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di seluruh Indonesia diperpanjang meski angka kasus penularan virus corona terus menurun dalam dua pekan terakhir.
“Pemerintah juga menegaskan, hingga hari ini akan terus memberlakukan PPKM sampai waktu yang belum ditentukan,” kata Ketua Koordinator Penanganan Covid Jawa-Bali, Luhut Binsar Pandjaitan, Senin (9/5).
Upaya memperpanjang kebijakan PPKM ini dilakukan pemerintah untuk memantau pergerakan kasus dalam 1 hingga 2 minggu setelah libur Lebaran selesai.
Luhut menyampaikan kondisi pandemi di Indonesia terus membaik termasuk selama Idulfitri 1443 Hijriah. Dalam 25 hari terakhir kasus harian di bawah 1.000 kasus.
Sementara itu angka pasien rawat inap mengalami penurunan, begitu pula keterisian tempat tidur RS (BOR) tinggal sebesar 2 persen. Angka kematian juga turun hingga 98 persen.
“Berdasarkan data di atas kami yakin Omicron di Indonesia di tengah Idulfitri sangat terkendali. Jawa-Bali juga terus turun aspek konfirmasi, rawat inap dan lain-lain. Seluruh provinsi Jawa-Bali alami penurunan kasus capai 99 persen dibanding puncak kasus Omicron beberapa waktu lalu,” kata Luhut.
Kasus Covid-19 di Indonesia tercatat menurun dalam dua bulan terakhir. Meski masih bertambah setiap hari, namun jumlah penambahan tak sebanyak tambahan pasien yang sembuh.
Hingga Minggu (8/5), kasus positif Covid-19 di Indonesia bertambah 227 kasus. Tambahan tersebut membuat total kasus Covid-19 di Indonesia sejak awal pandemi mencapai 6.048.431 kasus.
Berdasarkan data Satgas Covid-19, sebanyak 10 orang meninggal dunia hari ini, membuat total angka kematian mencapai 156.381 kasus. Sedangkan total pasien sembuh mencapai 5.885.858 pasien. Sementara jumlah kasus aktif 6.192 orang atau turun 235 kasus dibandingkan kemarin.
Pemerintah juga menyoroti tingkat vaksinasi di wilayah Jawa – Bali yang dinilai masih rendah jika dibanding dengan wilayah lain. Pemerintah juga menghimbau masyarakat untuk tidak terbuai dan mengabaikan program vaksinasi di tengah kondisi pandemi yang kian membaik.
“Membaiknya kondisi pandemi, tidak mematahkan semangat pemerintah untuk terus melakukan akselerasi vaksinasi dosis kedua dan juga booster untuk seluruh wilayah Jawa Bali yang masih tertinggal baik dosis vaksin kedua maupun boosternya.” ujar Luhut. [PAR]