Pemerintah Akan Evaluasi Kondisi di Desa Wadas

Kepala Staf Presiden Moeldoko saat mendampingi Presiden Jokowi. Antara

Pemerintah akan mengevaluasi pengerahan ribuan aparat polisi ke Desa Wadas, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Hal itu disampaikan oleh Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko. Namun tidak disampaikan secara detail soal evaluasi yang dimaksud, apakah akan ada penarikan pasukan dari Wadas.

Moeldoko juga merespons tudingan Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) soal keterlibatan Presiden Joko Widodo dalam pengerahan pasukan ke Desa Wadas.

Ia berkata pembangunan di Desa Wadas dilakukan untuk masyarakat. Mantan Panglima TNI itu meminta semua pihak melihat dari sudut pandang yang lebih luas.

“Semuanya perlu dilihat secara jernih agar tidak bias dari kondisi yang sesungguhnya. Pembangunan pastinya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dan itu tujuan akhirnya,” ujarnya.

Deputi V Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Jaleswari Pramodhawardani mengatakan pemerintah saat ini masih mengevaluasi kondisi sebenarnya di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.

“Salah satu bagian evaluasi tentu adalah adanya verifikasi fakta di lapangan terkait insiden tersebut, tidak hanya bersandar pada informasi di media sosial,” kata Jaleswari kepada wartawan di Jakarta, Rabu.

Pada Selasa (8/2) terjadi ketegangan antara warga dan petugas gabungan yang ingin melakukan pengukuran tanah Proyek Bendungan Bener di desa tersebut.

Sebelumnya, ribuan polisi dikerahkan ke Desa Aadas, Purworejo, Jawa Tengah. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyebut pengerahan pasukan dilajukan untuk mendampingi Badan Pertanahan Nasional (BPN) mengukur lahan untuk kepentingan proyek Bendungan Bener.

Meski demikian, para aparat justru melakukan kekerasan kepada warga. Mereka menangkap total 67 orang warga Desa Wadas. Beberapa di antaranya adalah lansia dan anak-anak.

Kapolda Jawa Tengah (Jateng) Ahmad Luthfi mengklaim puluhan warga Desa Wadas, Purworejo yang ditangkap oleh pihak kepolisian akan dipulangkan.

Namun, aktivitas warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, berhenti total setelah aparat kepolisian menyisir dan menangkap puluhan warga yang dicap menolak penambangan batu andesit untuk proyek Bendungan Bener kemarin.

Salah satu warga Wadas yang tak mau disebutkan namanya mengatakan anggota Brimob juga ikut berkeliling desa sejak pagi. Anggota Satpol PP juga ikut menyisir wilayah desa sembari mencopot spanduk dan poster penolakan. [PAR]