Koran Sulindo – Untuk setiap kemenangan ISIS yang didukung Barat bakal menjadi kemenangan Barat untuk perubahan rezim di Suriah.
Termasuk ketika, Israel menembak jatuh jet tempur Suriah pada 24 Juli saat menyerang ISIS dekat Dataran Tinggi Golan. Itu kemenangan bukan hanya untuk ISIS tapi untuk Barat dan sekutunya yang mengincar Bashar al-Assad.
Di front lain ISIS dan Barat juga mencetak ‘kemenangan’ di Provinsi Sweida ketika 600 anggota ISIS muncul dari pangkalan ilegal militer AS di Al-Tanf.
Mereka membunuh sekitar 240 warga Suriah, dan melukai sekitar 170 orang.
Gerombolan petempur ISIS itu menyerbu beberapa desa di sebelah timur provinsi Swaida termasuk empat pembom bunuh diri yang mengincar, pasar dan dua lapangan bola.
Beruntung serangan kelima berhasil dicegah dengan tembakan gencar sementara dua penyerang yang mengincar rumah sakit ditangkap hidup-hidup.
ISIS membagi diri menjadi beberapa kelompok yang terdiri 30 hingga 50 orang dengan senjata mesin dan rompi bunuh diri. Mereka juga melengkapi dengan penembak jitu dan mortir yang ditempatkan di pinggiran desa.
Diam-diam mereka menyelinap ke desa melalui gunung pasir di sisi timur atas bantuan beberapa sel-sel tidur yang sudah ditempatkan sebelumnya.
Mereka mengetuk pintu demi pintu, rumah demi rumah dan membantai pemilik rumah, menculik beberapa orang dan menyerang warga sipil tak bersenjata.
Pembantaian itu bisa disebut sebagai salah satu pembantaian paling brutal sejak meletusnya perang saudara di Suriah. Sejauh ini angka pasti mereka yang diculik masih belum diketahui.
Di beberapa titik serangan ISIS menghadapi perlawanan keras warga yang dikerahkan Tentara Arab Suriah atau SAA. Sebagian besar mereka ini tewas atau terluka sebelum akhirnya SAA mengirimkan bala bantuan tambahan.
SAA mengeahkan konvoi panjang kendaraan militer dan truk yang membawa peralatan militer ke Sweida Timur dengan lebih dari 50.000 personel. Mereka yang dikirim itu terdiri dari pasukan rakyat dan pejuang suku untuk membersihkan daerah-daerah yang berada di bawah kendali atau serangan para teroris.
Sejauh ini SAA telah membersihkan desa Sharihi, Shabaki, Douma dan Rami di Sweida Timur dari teroris.
Laporan-laporan mengatakan sebelumnya bahwa militer Suriah yang didukung oleh kekuatan rakyat kontak senjata dengan ISIS yang menyerbu desa al-Matouneh, Douma dan Tima di timur laut Sweida.
Tentara Suriah bersama dengan pejuang-pejuang populer memerangi para teroris di wilayah Tal Basir di Sweida Timur dan merebut wilayah tersebut.
Serangan ISIS di Sweida bagaimanapun adalah upaya putus asa ISIS dan Barat untuk mengalihkan perhatian Damaskus sekaligus meringankan tekanan mereka di Provinsi Daraa dekat Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel. Tempat di mana SAA melancarkan serangan tanpa henti terhadap kelompok itu.
Apa yang disebut sebagai ‘pemberontak moderat’ yang didukung Barat tak lebih dari sekadar mitos. Mereka mendukung seperti yang jelas-jelas terjadi di Sweida.
PBB mengutuk pemboman di lokasi itu dan mengatakan ISIS telah memperlihatkan bahwa kelompok itu sama sekali tidak peduli dengan nyawa manusia. PBB juga menyerukan terhadap perlindungan warga sipil serta prasarana sipil.(TGU)