Ilustrasi: Screenshot video Jurnal Perempuan

Koran Sulindo – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Cyber Indonesia Jack Boyd Lapian menyarankan host Indonesia Lawyer Club (ILC), Karni Ilyas, lebih bijak dalam memilih tema diskusi.

Jack menyoalkan tema yang dipilih dalam ILC yang berjudul “Jokowi-Prabowo Berbalas Pantun”, pada Selasa (10/4/2018), sehingga salah satu narasumber yaitu Rocky Gerung membuat pernyataan yang dinilai kontroversial.

“Ini pak Karni Ilyas juga lebih bijaklah dalam mengambil tema,” kata Jack sebelum melaporkan Rocky Gerung di Bareskrim, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (16/4).

Jack mengatakan dengan tema tersebut, Rocky selain mengatakan kitab suci adalah fiksi, juga melebar konteks bicaranya dengan mengomentari Presiden Joko Widodo yang menaiki motor chooper modifikasi. Ucapan tersebut dinilai juga menghina Presiden.

“Apalagi kan disitu konteksnya Jokowi Prabowo berpantun, ini jadi keluar konteks,” imbuhnya.

Sementara kedatangan melaporkan Rocky ke Bareskrim karna diduga telah melakukan penistaan agama yaitu Pasal 156a. Sesama orang Manado dan juga beragama Kristen, Jack merasa tersinggung. Pasalnya di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kitab suci merujuk pada Alquran, Injil, Taurat dan lain-lain. Selain itu fiksi adalah rekaan dan khayalan.

“Berarti kalau di kami sebagai orang  Kristen , nabi Isa itu fiksi dong, atau mungkin untuk umat lain, untuk Islam, Muhammad itu fiksi dong, biarlah berfokus di situ,” kata Jack. [YMA]