Koran Sulindo – PDI Perjuangan bakal memberikan sanksi tegas kepada kader-kader yang membelot dari keputusan politik partai.
Sanksi tersebut berupa pencopotan sebagai anggota legislatif sampai pemecatan sebagai anggota partai jika mendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Penegasan itu disampaikan Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Ahmad Basarah menyikapi beberapa caleg dari Partai Golkar yang mendukung Prabowo-Sandiaga sementara secara resmi Golkar mendukung Jokowi-Ma’ruf Amin.’
“Sanksi mulai dari pencopotan jabatan struktural pencopotan dari jabatan struktural di DPRD kabupaten kota, Provinsi, maupun DPR RI sampai pencabutan status keanggotaan itu aturan main yang berlaku di internal PDI Perjuangan,” kata Basarah di sela-sela kunjungan bersama caleg artis ke Museum Kebangkitan Nasional, Jakarta, Selasa (25/9).
Basarah kembali menegaskan bahwa PDI Perjuangan sudah sangat jelas mendukung sepenuhnya pencalonan Jokowi-Ma’ruf sebagai capres dan cawapres.
“Kalau di PDI Perjuangan aturan mainnya jelas seluruh kader partai wajib hukumnya mendukung dan menyukseskan agenda yang telah ditetapkan secara resmi oleh partai,” kata Wakil Ketua MPR itu.
Menurut Basarah, sampai saat ini tidak ada satupun kader dari tingkat Kabupaten/Kota sampai pusat yang melakukan pembangkangan dan berharap setiap kader PDI Perjjuangan konsisten sampai pemilihan presiden pada April 2019.
“Kalau di PDI Perjuangan sampai saat ini kami belum melihat ada kader yang secara resmi didaftarkan sebagai caleg di semua tingkatan melakukan pembangkangan politik. Terlebih tidak mengikuti keputusan politik partai untuk mendukung Jokowi- Ma’ruf Amin sebagai capres cawapres,” kata Basarah.
Sementara itu secara terpisah, Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily mengakui terdapat dua kader partainya yang mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Keduanya bahkan membentuk kelompok sukarelawan yang dinamai sebagai Golkar Prabowo-Uno (Go Prabu). “Hanya dua yang mendukung,” kata Ace.
Sebelumnya, beredar video deklarasi sukarelawan Go Prabu yang di dalamnya menampilkan sejumlah orang mengenakan pakaian Golkar. Meski mengakui sudah melihat video itu, Ace menyebut dari sejumlah orang itu hanya dua yang dapat dipastikannya sebagai kader Golkar.
Ia menegasakan, video itu tidak akan mengurangi soliditas Golkar mendukung pasangan capres petahana Joko Widodo dengan cawapresnya, Ma’ruf Amin.
“Sebetulnya hanya ada dua caleg-nya. Satu Saudara Cupli Risman, dia adalah caleg DPRD DKI, itu pun caleg cadangan dan dia nomor 10. Kedua adalah Fadli Alimin, dia adalah caleg DPR RI Jatim V, kalau nggak salah, dan nomor 7. Jadi hanya dua orang itu,” kata Ace.
Ace kembali menegaskan bahwa sikap kedua caleg itu tak mengatasnamakan partai dan menyebut seluruh kader Golkar solid mendukung Joko Widodo-Ma’ruf Amin sesuai dengan keputusan partai.
Sikap Cupli dan Fadli, disebut Ace, tak merepresentasikan ratusan caleg DPR dan ribuan caleg DPRD Golkar. Sejauh ini Golkar telah membentuk kelompok sukarelawan militan Jokowi-Ma’ruf, yakni Golkar-Jokowi (GoJo) dan Jaringan Kerja bersama Jokowi (Jangkar Bejo).
Menanggapi itu, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf Amin, Abdul Kadir Karding menduga ada oknum yang sengaja mengolah isu ini dan dimanfaatkan kubu lawan.
“Saya kira ini diolah saja, seolah ada pendukung Pak Jokowi yang nyebrang. Ini bukan menyebrang, perbedaan itu sudah cukup lama dan bukan soal presiden cuma dimanfaatkan pihak sebelah aja,” kata Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa itu. [CHA/TGU]