Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto didampingi vokalis Band Radja Ian Kasela saat peluncuran materi video kampanye/CHA

Koran Sulindo – Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan meluncurkan 9 item kampanye berbentuk video dan rekaman yang akan disebarkan ke masyarakat serta diputarkan di stasiun radio di Indonesia.

Peluncuran dilakukan di kantor DPP PDI Perjuangan, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Sabtu (23/3/2019). Peluncuran dihadiri Sekretaris Jenderal Hasto Kristiyanto, bersama sejumlah caleg partai itu. Yakni Ian Kasela yang turut membintangi salah satu video, Chicha Koeswoyo, dan Zuhairi Misrawi. Hadir juga gitaris Radja Moldy, dan Bane Manalu yang menjadi salah satu tim kreatif pembuatan video itu.

Menariknya adalah video joget ’01 dan 3′ dengan Ian Kasela sebagai penyanyi utamanya. Lagu diinspirasi oleh karya Band Radja “Patah Hati” yang liriknya digubah memasukkan kata-kata “01 dan 3”. 01 adalah nomor urut Jokowi-KH Ma’ruf Amin, sementara 3 adalah nomor urut PDI Perjuangan.

“Sebab memenangkan Jokowi-Maruf Amin dan PDI Perjuangan adalah satu kesatuan gerakan. Besok di Tangerang kami akan luncurkan joget 01 dan 3. 01 untuk Jokowi-Ma’ruf, 3 pada PDI Perjuangan,” kata Hasto Kristiyanto.

Berkali-kali video itu diputar. Ratusan kader Badan Saksi Pemilu Nasional (BSPN) partai banteng moncong putih yang hadir di acara itu ikut bertepuk tangan mengikuti irama lagu.

Selain video itu, ada juga yang menampilkan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dengan anak muda. Ada yang berbicara soal agar anak muda tidak stres, dan soal pembangunan infrastruktur oleh Jokowi yang berarti membangun peradaban.

Hasto mengatakan semua substansi di video itu didasarkan pada riset. Terlebih, banyak lembaga survei yang melakukan kajian dan menemukan konsisten PDI Perjuangan menyiapkan generasi muda menjadi pemimpin.

Semua materi kampanye itu juga menekankan sebuah napas strategi yang sama.

“Bahwa antara Pak Jokowi, Kiai Ma’ruf, Ibu Mega, PDI Perjuangan, Bung Karno itu merupakan satu kesatuan kepemimpinan Indonesia raya. Itu satu napas semuanya, sehingga kami jabarkan semuanya,” imbuhnya.

Materi-materi itu akan dikeluarkan secara periodik. Di minggu-minggu awal, yang ditarget adalah kalangan milenial dan perempuan.

“Untuk minggu kedua dan selanjutnya, kami berubah sesuai dengan dinamika politik. Tema-teman keagamaan juga kami siapkan. Ketuhanan yang berkebudyaan itu maknanya kami jabarkan dalam iklan,” katanya.

Hasto memastikan semua materi iklan adalah hasil kreasi dapur PDI Perjuangan sendiri dengan melibatkan kader partai. Sebelum dibuat, memang terlebih dahulu diselenggarakan sejumlah focus group discussion.

Soal media penayangan, Hasto mengaku pihaknya mengutamakan di media sosial (medsos). Pasalnya, anggaran partai untuk membayar iklan sangatlah terbatas.

“Jadi kami lebih banyak kampanye yang murah meriah. Tetapi menggembirakan dan membuat seseorang nanti ingin berpartisipasi,” ujar politikus asal Yogyakarta itu. [CHA]