Ilustrasi: Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto (tengah), Ketua SC Kongres V Djarot Saiful Hidayat (kanan) dan Ketua OC I Wayan Koster/Istimewa

Koran Sulindo – PDI Perjuangan menjadikan kongres sebagai forum untuk merumuskan berbagai persiapan memenangkan pemilihan umum (Pemilu) 2024. PDI Perjuangan telah memenangkan pemilu legislatif dua kali berturut-turut yakni pada pemilu 2014 dan pemilu 2019.

“Kemenangan pemilu dua kali berturut-turut ini adalah rekor, karena baru PDI Perjuangan yang meraih pencapaian ini,” kata Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, dalam diskusi “Akankah PDIP Menang Lagi di Pemilu 2024” di Gedung DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Sabtu (3/8/2019).

Kongres V PDI Perjuangan akan diselenggarakan di Bali pada 8-11 Agustus nanti.

Menurut Hasto, kunci kemenangan PDI Perjuangan pada pemilu 2014 dan 2019 adalah kesetiaan kader partai pada ideologi Pancasila yang disusun oleh pendiri bangsa.

Menurut Hasto, para kader PDI Perjuangan meyakini Pancasila selalu hidup di hati rakyat.

“Ketua Umum kami, Ibu Megawati, juga sudah membuktikan pada masa-masa sulit bisa tetap tegar menjadi corong suara rakyat yang tidak bisa menyuarakannya,” katanya.

Kunci kedua adalah soliditas organisasi partai yang berbasis masyarakat akar rumput.

“PDI Perjuangan selalu menyerap aspirasi masyarakat akar rumput, membahasnya diinternal partai, serta kemudian menyuarakan dan mengakomodasi aspirasi tersebut,” katanya.

Kunci ketiga, adalah proses kaderisasi yang baik dan terorganisir sehingga menghasilkan sosok calon pemimpin yang dapat diandalkan di kemudian hari. Dalam hal ini, menurut Hasto, PDI Perjuangan juga melengkapi infrastruktur partai dengan membangun sekolah partai secara masif serta membangun kantor partai sebagai pusat kebudayaan.

Dalam proses kaderisasi, PDI Perjuangan menjadikan kader sebagai calon pemimpin namun selalu berproses dari bawah, tidak bisa serta-merta langsung menjadi pengurus di dewan pimpinan pusat (DPP).

PDI Perjuangan optimistis dapat mewujudkan kemenangan ketiga pada pemilu 2019, karena PDI Perjuangan bergerak atas dasar ideologi, kekuatan gotong-royong, serta kepemimpinan yang membangun kepartaian.

“Menghadapi pemilu 2024, PDI Perjuangan akan mempersiapkan sebaik-baiknya,” kata Hasto.

Atraksi Budaya

Sebelumnya, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan melakukan peninjauan lapangan kesiapan Kongres V yang akan dilaksanakan di Inna Grand Bali Beach Hotel, Sanur, pada 8- 10 Agustus mendatang.

Panitia Pelaksana (Organizing Committee/OC) kemudian melaporkan kesiapan untuk melaksanakan hajatan besar itu kepada unsur pimpinan pusat partai yang dipimpin Sekretaris Jenderal Hasto Kristiyanto.

Hasto terlihat didampingi Ketua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat yang juga Ketua Steering Commitee (SC), Wakil Bendahara Rudianto Tjen, Wakil Sekjen Utut Adianto yang juga Sekretaris SC, serta Kepala Badan Saksi Pemilu Basional (BSPN) Arif Wibowo. Sementara tim OC dipimpin Ketua DPD PDI Perjuangan provinsi Bali, I Wayan Koster yang membawa puluhan koordinator pelaksana.

“Dari pengecekan, segala sesuatunya sudah dipersiapkan baik,” kata Hasto, di Denpasar, Bali, Jumat (2/8/2019).

Ilustrasi/Pdi Perjuangan

Hasto menekankan bahwa selain sebagai peristiwa politik, kongres V adalah juga peristiwa kebudayaan demi membangun sebuah nation and character building. Sebab tak ada bangsa yang besar tanpa menghormati martabat bangsa sendiri.

Untuk itu, akan banyak pentas seni yang akan ditampilkan di dalam kongres nanti. Sudah ada beberapa yang mengajukan pendaftaran. Seperti seniman dari Banyuwangi, Yogyakarta, NTT, dan Jawa Barat.

“Warna kebudayaan akan menonjol dalam perhelatan kongres,” katanya.

Untuk acara pembukaan kongres, telah disiapkan tempat bagi 2.200-an peserta. Selain para pengurus partai, juga hadir para pejabat negara dari tingkat presiden hingga pejabat negara lainnya, serta para petinggi partai politik. Di luar itu, PDI Perjuangan juga menjaga suasana kerakyatan di kongres dengan hadirnya unsur penggembira dari seluruh Indonesia. Hingga saat ini yang mendaftar sudah mencapai 15 ribuan orang.

Menurut Hasto, para penggembira ini tak boleh diremehkan. Saat masih berada di era Orde Baru, di mana peserta kegiatan politik harus mendapat izin dari pejabat keamanan, penggembira menjadi mekanisme bagi arus bawah PDI Perjuangan untuk terus terlibat dalam kegiatan partai. Para penggembira itu akan ditempatkan di Pantai Matahari Terbit yang akan dibanjiri dengan jajanan rakyat yang dikerahkan oleh panitia.

“DPP PDI Perjuangan mengucapkan terima kasih ke masyarakat Bali. Kami mohon maaf sebelumnya, ketika dalam pelaksanaan, karena puluhan ribu orang yang datang, akan banyak mewarnai keseharian masyarakat Bali,” kata Hasto.

Sementara, Djarot Saiful Hidayat mengatakan, kemeriahan bendera dan baliho partai sudah tampak di wilayah Sanur hingga Badung. Panitia sudah melaporkan bahwa sudah disiapkan transportasi serta akomodasi di 10 hotel.

Ada satu kekhasan dari kongres kali ini. Yakni, sebagai komitmennya untuk lingkungan hidup, maka penggunaan plastik sekali pakai dicegah sejak awal.

“Tak boleh mengunakan plastik. Karena itulah sebenarnya budaya kita. Budaya merawat dan melestarikan lingkungan. Meskipun ini ajang besar, kita takkan tinggalkan sampah plastik,” kata Djarot.

Ketua OC Kongres I Wayan Koster mengatakan pihaknya tak menggunakan dekorasi berbahan stereoform dan gelas berbahan plastik sekali pakai. Maka setiap peserta kongres akan disediakan sebuah tumbler yang bisa diisi ulang. Akan disiapkan lebih dari 50 titik galon air untuk para peserta.

“Semua bahan dekorasi menggunakan bahan alami, tak ada stereoform. Tapi dari janur. Justru jauh lebih hidup. Jadi betul-betul ramah lingkungan. Semua hotel di Bali juga sudah begitu. No plastic,” kata Gubernur Bali itu.

Ditutup dengan Perayaan Idul Kurban

PDI Perjuangan akan menutup rangkaian acara kongres V dengan perayaan Hari Raya Idul Adha yang jatuh pada 11 Agustus, atau sehari setelah penutupan kongres.

“Karena kongres akan ditutup pada tanggal 10 Agustus dan 11 Agustus bertepatan Idul Adha, kami akan menutup seluruh rangkaian kongres dengan mengucapkan syukur bersama-sama, mempersembahkan hewan kurban dan akan dilaksanakan sholat Idul Adha di Bali,” kata Hasto.

Rencananya, akan ada sejumlah ekor kambing dan kerbau yang akan dikurbankan. Semuanya merupakan hasil gotong royong para kader.

“Karena kita menghormati dari masyarakat Hindu, sehingga khusus di Bali ini, hewan kurban dari kambing dan domba serta kerbau,” kata Hasto.

Sementara Koster mengatakan acara Idul Adha akan dilaksanakan sejak pukul 06.00 WITA  bertempat di Masjid Al-Ihsaan Grand Inna Bali Beach.

Peserta solat diperkirakan berjumlah 1500-an orang dengan melibatkan umat Muslim setempat serta tokoh masyarakat. Selain itu akan diundang pimpinan MUI, Nahdatul Ulama, dan Muhammadiyah di Bali.

“Perayaan kali ini bertema Ibadah Kurban Membentuk Orang Ber-Taqwa. Akan dilakukan secara simbolis hewan kurban oleh DPP PDI Perjuangan kepada umat Islam setempat,” kata Koster. [CHA/Didit Sidarta]