PDI Perjuangan Kecam Aksi Sepihak AS soal Yerusalem

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto/CHA

Koran Sulindo –  Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) mengecam Amerika Serikat atas pengakuan Yerusalem sebagai ibu kota Israel. PDIP mendukung penuh kemerdekaan Palestina yang mencakup wilayah Yerusalem Timur.

“Ini adalah konsistensi sikap politik PDI Perjuangan. Kita diajarkan bahwa hakikat kemerdekaan ialah hak segala bangsa, dan solusi atas Yerusalem Timur sebagai wilayah pendudukan harus melibatkan Palestina, tidak bisa dilakukan sepihak,” kata Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, Kamis (7/12), melalui rilis media.

Sikap PDIP ini berakar kuat dari perintah konstitusi dan juga berpihak kepada sejarah.

“Konferensi Asia Afrika 1955 telah memberikan legitimasi yang kuat bagi Palestina untuk diperjuangkan sebagai negara yang merdeka seutuhnya,” katanya.

Menurut Hasto, pada 1962, Presiden Sukarno konsisten menolak kehadiran Israel dan Taiwan dalam Asian Games, meski dengan konsekuensi dikeluarkan dari Komite Olimpiade Internasional (IOC).

“Bung Karno tidak tunduk pada tekanan tersebut, malah berinisiasi membentuk Games of The New Emerging Forces (GANEFO) sebagai tandingan olimpiade tersebut. Betapa bangganya kita sebagai bangsa dengan ketegasan dan kedaulatan politik seperti itu,” katanya.

PDIP meminta Pemerintah Republik Indonesia khususnya Menteri Luar Negeri secepatnya menggalang dukungan internasional dan mendesak Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) mengeluarkan resolusi menolak klaim Yerusalem Timur sebagai Ibu Kota Israel.

“Mendukung kemerdekaan Palestina seutuhnya harus menjadi pegangan seluruh diplomasi internasional yang dilakukan Pemerintah Republik Indonesia,” kata Hasto.

Hasto meminta kader PDI Perjuangan di Komisi I DPR mengambil tindakan aktif dan progresif guna menjalankan sikap politik partai.

Presiden AS Donald Trump akhirnya memang mengumumkan bahwa AS secara resmi mengakui Yerusalem sebagai Ibu kota Israel, dan akan memulai proses perpindahan kedutaannya ke kota tersebut.

“Saya telah menetapkan bahwa sekarang saatnya untuk secara resmi mengakui Yerusalem sebagai Ibu kota Israel,” kata Trump dalam pengumumannya pada Rabu (6/12) waktu setempat (Kamis WIB).

Pemerintah Indonesia menolak aksi sepihak AS . Indonesia mendukung Palestina yang tak setuju Kedutaan Besar AS untuk Israel di Tel Aviv dipindahkan ke wilayah atau bagian dari negaranya. Memindahkan kedutaan besar dan mengakui Jerusalem sebagai ibu kota Israel akan menandai perubahan besar kebijakan Amerika Serikat serta membalikkan preseden puluhan tahun dan bertentangan dengan konsensus internasional. [DAS]