Ilustrasi/kampungcokrokusuman.blogspot.com

Koran Sulindo – Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Ideologi dan Kaderisasi H Idham Samawi menjanjikan memberi imbalan bagi yang berhasil menggagalkan upaya money politics pada Pilkada Yogyakarta, Februari mendatang. Imbalan ini sebagai bentuk komitmen PDI P melaksanakan politik bersih.

“Kami berikan imbalan Rp 5 juta bagi siapa saja yang berhasil menggagalkan upaya money politics dari oknum yang tidak bertanggungjawab. Uang itu akan kami cairkan langsung,” kata Idham kepada wartawan di Yogya, Sabtu (7/1).

Namun Idham mensyaratkan imbalan itu diberikan asal siapa saja yang memergoki orang yang melakukan money politics langsung melaporkan pada polisi, dan kemudian melapor pada PDI Perjuangan. “Pelaku money politics harus dilaporkan pada polisi. Jangan lantas dilepas begitu saja,” tegas Idham.

Imbalan yang dijanjikan Idham ini jauh lebih besar dibanding tahun 2011. Kala itu imbalannya hanya Rp 2 juta. Meski kecil, kala itu ada 21 laporan yang masuk ke PDI Perjuangan. Sayangnya, tidak ada tindakan tegas lantaran belum ada peraturan yang mengatur hal tersebut.

“Tapi saat ini peraturan sudah jelas dan bisa menggugurkan calon, maka kami menaruh perhatian lebih bagi siapapun yang bisa membuktikan,” katanya.

Idham yakin bahwa Pilkada Kota Yogyakarta 2017 akan dimenangkan oleh wakil yang diusung PDI P, yakni Imam Priyono yang berpasangan dengan Achmad Fadli setelah memetakan kekuatan di 45 kelurahan di Kotamadya Yogyakarta.

“Setelah kami melakukan evaluasi, disimpulkan dan dipastikan bahwa kami yakin bisa memenangi Pilkada Kota Yogyakarta 2017,” ujar Idham.

Selain di Kota Yogya, PDI Perjuangan juga mengusung Hasto Wardoyo – Sutedjo untuk Pilkada Kabupaten Kulon Progo.

Pada Pilkada tahun 2015, calon yang diusung PDI Perjuangan di Kabupaten Bantul, Sleman, dan Gunung Kidul gagal semua. [YUK]