Koran Sulindo – Target PDI Perjuangan dalam gelaran Pilkada Serentak 2017 terlampaui, bahkan lebih bagus dari hasil Pilkada Serentak 2015 lalu.
Dari 101 daerah yang menggelar pilkada serentak Rabu (15/2) lalu, PDIP menang di 57 wilayah atau 56, 4 persen.
Berdasarkan hasil real count dari Badan Saksi Pemilu Nasional (BSPN) Pusat DPP PDI Perjuangan, sampai detik ini sudah 57 daerah atau 56,4 persen yang dimenangkan. Jumlah itu termasuk dengan beberapa calon yang diusung PDI Perjuangan dengan partai politik lain.
“Kami hanya kalah di 44 daerah atau 43,6 persen,” kata Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Ahmad Basarah, dalam konferensi pers di kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Sabtu (18/2).
Kemenangan diraih di pilgub Aceh, Sulbar, Papua Barat, DKI Jakarta, dan Banten. Sedangkan kalah hanya di Gorontalo dan Bangka Belitung.
Ketua Fraksi PDI Perjuangan di MPR RI itu mengatakan hasil ini sesuai target yang dirancang untuk pilkada serentak 2017. Pada pilkada serentak 2015 lalu, PDI Perjuangan berhasil meraih kemenangan 52 persen. Artinya, kemenangan 2017 melampaui keberhasilan 2015.
“Kami telah melampaui target yang dicanangkan DPP PDI Perjuangan,” kata Basarah.
Diharapkan, ada di real count nanti yang akan ditentukan dengan perhitungan manual KPUD, hasil akhir tetap sesuai dengan yang diprediksi.
Basis Dukungan Meluas
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan kemenangan calon kepala daerah yang diusung maupun didukung PDI Perjuangan di sejumlah wilayah juga makin memperluas basis dukungan masyarakat kepada PDIP.
Menurut Hasto, modal partainya pada 2017 ini tidak jauh lebih bagus dari pilkada serentak 2015 lalu. Pada pilkada serentak 2017 ini, PDI Perjuangan hanya bisa mengusung calon sendiri sebanyak 28 persen, namun hasil yang diraih ternyata lebih besar dari sebelumnya.
“Kami berhasil memenangkan banyak daerah, terakhir 56,4 persen atau menang 57 daerah. Ini artinya ada perluasan basis dukungan kepada PDIP,” kata Hasto.
Sementara Basarah menambahkan PDI Perjuangan tengah mempersiapkan diri menghadapi putaran kedua. Konsolidasi dan komunikasi terus dilakukan agar kemenangan bisa diraih. Sedangkan di Banten real count terakhir memang masih di posisi 50:50.
Lembaga survei yang melakukan perhitungan cepat tidak berani mendeklarasikan siapa yang unggul di Banten. Berdasarkan data BSPN PDI Perjuangan, pasangan itu menang di enam dari delapan kabupaten/kota di Banten. Dua daerah diidentifikasi kalah yakni di Tangerang dan Kabupaten Serang.
“Namun secara de facto Rano-Embay sudah jadi gubernur dan wakil gubernur karena kemenangan di enam dari delapan kabupaten/kota,” ujar Anggota Komisi Hukum DPR itu.
Saat ini tim terus memantau perkembangan real count dari KPU. Selain itu juga mengawasi segala potensi kecurangan khususnya di Tangerang yang membuat pasangan Rano-Embay kalah signifikan. [CHA/DAS]