Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey/sulutprov.go.id

Koran Sulindo – Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey mengatakan pelestarian lingkungan ikut mendukung majunya sektor pariwisata di provinsi berpenduduk lebih dari 2,5 juta jiwa itu.

“Pemerintah provinsi berkomitmen menjaga kelestarian alam dan itu telah dibuktikannya dengan tidak menerapkan izin tambang baik dalam bentuk Kontrak Karya maupun Izin Usaha Pertambangan (IUP) di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil yang luasnya di bawah 2.000 meter persegi, serta pencabutan IUP,” kata Gubernur Olly, di Manado, Minggu (2/9/2018).

Pemerintah provinsi Sulut sudah menutup 42 usaha pertambangan dalam rangka pelestarian alam. Pencabutan puluhan izin tambang itu berdampak positif pada eksistensi kawasan konservasi serta keanekaragaman hayati yang ada di daerah.

Salah satu contoh nyata dari manfaat tersebut adalah berkembang pesatnya sektor pariwisata yang sangat mengandalkan potensi keindahan alam serta keanekaragaman hayati.

“Kami juga sedang membangun ekowisata. Sektor pariwisata merupakan salah satu leading sector pembangunan di Sulut. Selama tiga tahun terakhir, terjadi peningkatan yang signifikan terkait jumlah kunjungan wisatawan ke daerah ini,” katanya.

Saat ini setiap minggu terdapat sebanyak 18 trip penerbangan dari Cina ke Manado yang mengangkut wisatawan asing.

Pada 2015 jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Sulut mencapai 27.059 orang, dan pada 2016 meningkat hampir dua kali lipat menjadi 48.288 orang. Pada 2017 jumlah wisatawan mancanegara mencapai angka 86.976 orang.

Sementara antara Januari sampai Juni tahun ini, jumlah wisatawan telah mencapai 59.125 orang.

Pada tahun 2017 tercatat sebanyak 2,7 juta penumpang pesawat udara yang melakukan perjalanan ke Sulut, bahkan diprediksi hingga akhir tahun 2018 ini, jumlah penumpang akan meningkat hingga 3 juta penumpang.

Pencapaian positif sektor pariwisata itu berhasil meningkatkan pertumbuhan ekonomi Sulut meskipun harga sebagian komoditas unggulan Sulut seperti kopra, cengkih, dan pala sedang turun.

“Selama tahun 2015 sampai tahun 2017 pertumbuhan ekonomi Sulut selalu berada pada angka di atas enam persen atau lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional yaitu 5 persen,” kata Olly. [DAS]