Suluh Indonesia – Hari ini, 6 September 1962 lalu, langit Nusantara diramaikan oleh penerbangan perdana sebuah maskapai penerbangan nasional baru. Merpati Nusantara Airlines (MNA) namanya. Maskapai penerbangan lini kedua di Indonesia setelah Garuda Indonesian Airways.
Berbeda dengan Garuda yang adalah perusahaan penerbangan warisan Belanda, MNA didirikan oleh anak bangsa berkat serangkaian usaha rintisan. Dikutip dari Harian Kompas, 31 Oktober 1978, rintisan tersebut dilakukan oleh Angkatan Udara RI (AURI) dan dwi-fungsi ABRI.
Sejumlah perwira senior bergabung di PN Merpati Nusantara Airlines. Modal awal perusahaan ini adalah dana sebesar Rp10.000.000. Serta, dua pesawat Dakota dan empat pesawat Otter/DHC 3 pemberian AURI. Pilot-pilot dan tehnisi-tehnisinya merupakan tenaga yang dipinjamkan oleh Garuda, AURI, dan beberapa perusahaan penerbangan lainnya.
MNA menyelenggarakan sarana perhubungan serba guna antardaerah, dengan mengutamakan pelayanan kepada masyarakat. Misinya adalah, menjadi jembatan udara yang menghubungkan daerah terpencil di Indonesia, untuk membantu meningkatkan perekonomian daerah-daerah tersebut.
Awalnya, Merpati hanya beroperasi di Pulau Kalimantan. Pada 1963, kepakan sayapnya merambah ke tiga rute dari Jakarta. Dengan kota-kota tujuan Tanjung Karang, Semarang, dan Balikpapan.
Makin lama, armada penerbangan di maskapai ini makin bertambah. Rute penerbangannya pun makin meluas. Pada 1974, tercatat Merpati telah merambah ke 175 kota. Beberapa di antaranya adalah kota-kota kecil, serta daerah tingkat kabupaten bahkan kecamatan.
Pada 1975, perusahaan negara ini berubah menjadi persero. Di tahun yang sama, MNA mulai melayani penerbangan haji ke Jedah. Disusul dengan menerbangkan transmigran. Pada 26 Oktober 1978, sebagaimana yang dilansir Kompas.com, MNA menjadi anak perusahaan Garuda.
Dengan penggabungan itu, Merpati mengambil alih sejumlah rute domestik milik Garuda. Armadanya juga semakin bertambah.
Sekitar 1990-an merupakan masa kejayaan Merpati. Kejayaan yang diraih oleh maskapai penerbangan ini, menurut kanal youtube Bunkerjo, bahkan melampaui Garuda.
Sayangnya, Merpati tak dapat bertahan. Mengalami kesulitan finansial, ia jatuh di tengah gempuran penerbangan murah yang muncul belakangan.
Pada 1 Februari 2014, Merpati National Airlines, yang juga memiliki penerbangan internasional ke Malaysia dan Timor Leste, berhenti beroperasi. [NiM]
Baca juga