Ngabalin: Sabar-sabar Sedikitlah yang Kebelet Berkuasa!

Amien Rais

Koran Sulindo – Ketua Dewan Pembina Persaudaraan 212 Amien Rais dikritik Ali Mochtar Ngabalin atas pernyataannya yang menyebut Presiden Joko Widodo bakal dilengserkan oleh Allah.

Menurut Ngabalin, tak bisa seseorang kemudian justru menempatkan diri sebagai Allah hingga bisa menentukan apa yang bakal dilakukan Allah kepada manusia.

“Allah itu keputusannya adalah gaib. Tidak ada orang yang bisa menentukan kegaibannya,” kata Ngabalin kepada wartawan Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Rabu (30/5).

Politikus Partai Golkar yang kini menjabat sebagai Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV bidang Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi Kantor Staf Presiden berpesan agar Amien Rais menjaga lisannya.

Menurut Ngabalin, bagaimanapun Jokowi saat ini masih menjabat Presiden Republik Indonesia sekaligus sebagai kepala negara. Ia harus dijaga kehormatan dan kewibawaannya.

“Sebagai tokoh, sebagai guru bangsa, bertuturlah dengan baik, menempatkan etika dan moral dalam berpolitik, untuk memberikan pendidikan kepada generasi baru kita yang akan datang,” kata Ngabalin.

Ia menambahkan apalagi di bulan suci Ramadan yang merupakan bulan yang penuh magfirah dan pengampunan sebaiknya justru diisi dengan hal-hal yang baik.

Lebih lanjut Ngabalin meminta mereka yang kebelet ingin memimpin dan berkuasa agar mau sedikit lebih bersabar. “Sabar-sabar sedikitlah, Belanda masih jauh,” kata Ngabalin.

Berpidato pada Rapat Koordinasi Nasional Persaudaraan Alumni 212 di Cibubur, Selasa (29/5), Amien Rais menyatakan Jokowi sebagai orang nomor satu di Indonesia bakal dilengserkan oleh Allah.

“Kita melihat secara jelas, kita perhatikan pemimpin yang akan dilengserkan Allah itu biasanya langkahnya dari salah ke keliru, dari keliru ke blunder, salah lagi dan seterusnya,” kata Amien sambil menunjuk foto Jokowi di dinding aula.

Amien menambahkan dirinya yakin hal tersebut bakal terjadi karena malaikat bakal membantu mewujudkannya. “Saya yakin sekali,” kata Amien.

Ia mencontohkan kekeliruan yang telah dibuat pemerintahan Jokowi di antaranya daftar mubalig yang direkomendasikan oleh Kemenag. Menurut Amien, perlu dibuat counter list mubalig yang tidak boleh diundang.

Kesalahan lain yang disebut Amien adalah persoalan e-KTP yang tak kunjung tuntas. Ia mencurigai proses pembuatan e-KTP yang memakan waktu lama.

“Bayangkan e-KTP padahal sudah cacat masak cacat berkardus-kardus, kemudian memang kalau cacat betul mengapa dimusnahkan,” kata Amien sembari menyebut hal itu merupakan taktik-taktik ala anak-anak TK. (TGU)