Misteri yang Belum Terpecahkan: 3 Teori Penyebab Kematian Pablo Escobar

Pablo Escobar tewas saat berusaha melarikan diri melalui atap rumah di daerah Los Olivos, Medellín. Terdapat 3 teori yang paling memungkinkan tentang penyebab kematiannya. (Sumber: Noiser)

Pablo Escobar adalah seorang pengedar narkoba Kolombia yang terkenal sukses memperoleh kekayaan melimpah dari penjualan kokain melalui Kartel Medellín yang dia dirikan pada tahun 1976. Keberhasilannya dalam mengendalikan lebih dari 80 persen kokain yang dikirim ke Amerika Serikat membuatnya mendapat julukan “Raja Kokain”.

Escobar menggunakan kekayaannya untuk membangun perkebunan mewah, penjara pribadi, dan mendanai berbagai proyek untuk membantu orang miskin di kota Medellín, Kolombia, yang membuatnya disamakan dengan tokoh Robin Hood. Meski sudah melakukan berbagai cara, kekayaannya itu tidak kunjung habis sehingga dia harus mengubur, menyimpan, bahkan membakar uangnya.

Escobar juga dikenal luas sebagai sosok yang kejam karena menangani masalah dengan metode brutal “plata o plomo”, yang berarti “perak” (sogokan) atau “timah” (peluru). Korban-korbannya meliputi para pengedar narkoba saingannya, terutama kartel Cali, pejabat pemerintah, polisi, dan warga sipil.

Bisnis kokain Escobar berakhir ketika dia menemui ajalnya pada tanggal 2 Desember 1993. Hingga kini tewasnya sang Raja Kokain masih merupakan sebuah misteri. Dari beberapa teori tentang penyebab kematian Pablo Escobar, ada tiga yang paling memungkinkan.

1. Bloque de Búsqueda
Melansir dari The Independent, teori pertama tentang penyebab kematian Pablo Escobar adalah dia ditembak oleh anggota Bloque de Búsqueda atau Blok Pencarian (Search Bloc).

Setelah serangkaian teror berdarah Escobar terhadap pasukan dan pejabat pemerintah Kolombia, Presiden Virgilio Barco membentuk unit polisi khusus untuk menangani Kartel Medellín pada tahun 1989. Unit ini menjadi satuan tugas tangguh yang memburu Escobar dan rekan-rekannya. Dibantu oleh pasukan khusus AS, intelijen Angkatan Darat AS, anggota CIA, serta Badan Penegakan Narkoba, Search Bloc mengejar Escobar sepanjang tahun 1992-1993 hingga akhirnya berhasil membunuhnya.

Pada tanggal 2 Desember 1993, sehari setelah ulang tahun Escobar, Search Bloc melacaknya hingga ke daerah Los Olivos di Medellín. Tim tersebut menemukan rumah tempat Escobar sedang berbicara di telepon dengan putranya. Terlepas dari semua alat yang dimiliki kelompok itu, identifikasi positif hanya dilakukan ketika seorang anggota melihat Escobar di jendela lantai dua.

Sejumlah anggota Search Bloc segera mengepung rumah itu. Escobar dan seorang pengawalnya keluar melalui jendela belakang dan lari ke atap oranye, tapi mereka dihujani tembakan dan jatuh ke tanah. Satu tembakan di telinga kanan Escobar langsung menewaskannya.

Setelah penyerbuan tersebut, Kolonel Hugo Martinez, pemimpin Search Bloc yang telah mengejar Escobar selama tiga tahun tetapi tidak berada di tempat kejadian, mendengar salah satu anak buahnya berteriak ke radio. “Viva Colombia! Kami baru saja membunuh Pablo Escobar!”

2. Los Pepes
Teori kedua tentang penyebab kematian Pablo Escobar adalah dia dibunuh oleh anggota Los Pepes, yang merupakan kependekan dari “Perseguidos por Pablo Escobar” atau Orang-orang yang Dipersekusi oleh Pablo Escobar.

Los Pepes terdiri dari para pengedar narkoba, paramiliter, dan orang-orang lain yang dicemooh oleh bos Kartel Medellín tersebut. Kelompok ini bergabung dalam perburuan Escobar pada bulan Januari 1993. Salah satu pendiri Los Pepes adalah Fidel Castaño, mantan karyawan Escobar yang akhirnya membentuk kartel narkoba sendiri.

Castaño berhasrat untuk membalas dendam karena Escobar telah menghancurkan kegiatan kriminal dan kerajaan narkobanya. Dia juga ingin membalas kematian dua rekan dekatnya yang dibunuh Escobar, yaitu Fernando Galeano dan Gerardo Moncada.

Castaño diduga menawarkan uang kepada anggota kru Escobar, anggota Search Bloc, atau siapa pun yang bersedia melawannya. Los Pepes mungkin menerima dana dari kartel Cali dan kemungkinan besar memperoleh informasi dari Kepolisian Nasional Kolombia dan agen intelijen Amerika yang beroperasi di Kolombia. Banyak pejabat pemerintah Kolombia yang dikatakan terbuka terhadap partisipasi kelompok itu dalam perburuan Escobar.

Akan tetapi, Castaño bukan pelaku penembakan Escobar. Diego Fernando Murillo alias Don Berna, tokoh utama di Los Pepes, mengklaim bahwa saudaranya, Rodolfo, adalah orang yang menembak kepala Escobar dengan senapan M-16. Laporan dari Don Berna juga menunjukkan bahwa anggota kelompok tersebut menemani Search Bloc dalam penggerebekan tempat persembunyian Escobar di Medellín.

Meskipun ada bukti bahwa Search Bloc bekerja sama dengan Los Pepes, keakuratan cerita Don Berna belum dapat dikonfirmasi. Pengakuan oleh seorang mantan anggota paramiliter pada tahun 2003 menguatkan klaim Don Berna bahwa perburuan itu adalah operasi gabungan. Namun Castaño membantah keterlibatan tersebut, mengatakan dalam sebuah wawancara tahun 1994 bahwa kelompoknya “tidak pernah melakukan operasi apa pun dengan Search Bloc.”

Dia menambahkan bahwa operasi yang menewaskan Escobar dilakukan oleh polisi, sebagaimana diketahui publik.

3. Bunuh Diri
Teori ketiga dan terakhir adalah Pablo Escobar bunuh diri. Putranya, Juan Pablo Escobar Henao, yang telah mengubah namanya menjadi Sebastián Marroquín, bersikeras bahwa ayahnya bunuh diri di atap gedung Medellín saat sedang melarikan diri.

Dalam bukunya, “Pablo Escobar: My Father”, Marroquín merinci dasar klaimnya. Dia menyebut Escobar pernah mengatakan kepadanya berkali-kali bahwa dia akan menembak dirinya sendiri di telinga kanan agar tidak ditangkap hidup-hidup. Selain itu, foto yang ada memperlihatkan Escobar membawa pistol Sig Sauer miliknya saat berada di atap gedung. Menurut Marroquín, pistol itu tergeletak di samping jasad Escobar.

Anggota keluarga Escobar lainnya telah mengajukan teori ini. Setelah penggalian jenazah, yang dipimpin oleh ibu dan istrinya pada tahun 2006, pihak keluarga Escobar mengatakan lubang di kepalanya mengonfirmasi teori bahwa luka fatal itu disebabkan oleh dirinya sendiri. Namun menurut Martinez, tembakan dari jarak 3 kaki akan meninggalkan bekas bubuk mesiu di kulit Escobar. Bekas itu tidak terlihat dalam foto otopsi.

Itulah 3 teori penyebab kematian Pablo Escobar. Pertanyaan tentang siapa sebenarnya yang membunuh gembong narkoba Kolombia tersebut kemungkinan besar akan terus menjadi misteri, tapi satu hal yang pasti adalah bisnis haram apapun, tak peduli seberapa besar kesuksesannya, pasti akan berakhir. [BP]