ENRIQUE THE BLACK atau Enrique de Malacca dipercayai sebagai manusia pertama yang mengelilingi dunia bersama pelayar Spanyol, Ferdinand Magellan dan timnya, yang menjadi istimewa adalah bahwa Enrique merupakan orang Melayu – Nusantara.
Sejarah mungkin lebih mengenal dan mencatat Ferdinand Magellan sebagai manusia yang mengelilingi dunia untuk pertama kali melalui jalur laut. Namun, ternyata terdapat cerita lain yang menyebutkan keberadaan seorang asal Indonesia bernama Enrique de Malacca. Dan ia yang lebih diyakini sebagai seseorang yang menyandang status pengeliling dunia pertama dalam sejarah.
Ferdinand Magellan alias Fernao de Magelhaens adalah penjelajah asal Portugis yang melakukan ekspedisi perjalanannya mengelilingi dunia pada tahun 1519. Dan sejarah mencatat, pada 20 September tahun 1519, armada besar diberangkatkan dari Spanyol guna melakukan ekspedisi rempah-rempah yang dipimpin Magellan.
Ambisi Magellan terinspirasi oleh keberhasilan para penjelajah terdahulu seperti Christopher Columbus dan Vasco Nunez de Balboa dan ia juga memiliki tujuan lain yaitu ingin menunjukkan manusia bisa berlayar keliling dunia.
Di antara awak kapal Magellan, ada seorang bernama Enrique yang senantiasa ada di sisi Magellan sejak tahun 1511. Sang pelaut mendapatkan Enrique ketika perang di Malaka sebagai budak rampasan perang. Ia dibawa ke Spanyol dan dibaptis dengan nama Enrique de Malacca yang kemudian terus menemani Magellan dan melayani sebagai penerjemah untuk orang Spanyol.
Sejarawan Amerika Laurence Bergreen mengutip klaim Magellan kepada pengadilan Spanyol bahwa budaknya Enrique adalah penduduk asli Kepulauan Rempah.
Sejarawan di Universitas Harvard, Dr Joyce Chaplin sebagaimana dikutip dari VOA menyatakan bahwa, “Sebenarnya, mungkin orang pertama yang berkeliling dunia adalah seorang pria muslim, seorang budak yang hanya kita ketahui bernama Enrique de Malacca, milik Ferdinand Magellan, yang diperolehnya selama perang di Malaka.”
Dalam wasiatnya, Magellan menuliskan bahwa Enrique de Malacca harus dimerdekakan dari statusnya sebagai budak. Namun, setelah kematian Magellan para petinggi perwira Spanyol tidak mau mengikuti permintaan tersebut. Hal tersebut membuat Enrique kecewa dan ia pun melarikan diri.
Negara-negara di Asia Tenggara Mengklaim Enrique
Dengan diakui secara umum bahwa Enrique sebagai etnis Melayu justru menimbulkan klaim dari beberapa negara atas Enrique.
Beberapa sumber menyatakan bahwa Enrique de Malacca berasal dari Indonesia. Namun, Malaysia juga membuat klaim dengan menyebut Enrique yang menjadi pengeliling dunia pertama sebagai orang asli Malaysia, meski tidak ada referensi ilmiah yang membuktikan hal itu.
Nama Enrique muncul dalam catatan Antonio Pigafetta, seorang ilmuwan dan relawan Italia yang turut serta bersama Ferdinand Magellan. Dalam The First Voyage around the World (1519-1522) An Account of Magellan’s Expedition (Theodore K. Cachey Jr., Ed.) Pigafetta menyebut seorang budak yang berasal dari Sumatera atau Taprobane, yang terletak tepat di seberang Selat Malaka yang belakangan kemudian disebutnya sebagai Enrique.
Namun, sejarawan Filipina Carlos Quirino mengklaim bahwa Enrique sendiri adalah seorang Visayan Filipino, seorang Cebuano atau penduduk asli Cebu di Filipina sebagaimana dibuktikan oleh sumber-sumber primer (bahasa Melayu adalah bahasa daerah tersebut).
Dipercaya Bahwa Enrique Adalah Pemuda dari Maluku
Maximilianus Transylvanus yang mewawancarai penyintas ekspedisi Magellan setiba di Spanyol, seperti dikutip Theodore J. Cachey Jr. dalam catatan terjemahannya, menyebut bahwa Enrique berasal dari Maluku.
Berdasarkan wawancara ini, Helmi Yahya dan Reinhard R. Tawas dalam buku Enrique Maluku (2014) mendukung Transylvanus yang menyebut bahwa Enrique de Malacca yang dikenal juga sebagai Enrique el Nigro memiliki kulit gelap, yang kemudian membuat teori “Enrique adalah orang Melayu” pun gugur. Helmi dan Reinhard berasumsi bahwa Enrique berkulit gelap karena ia berasal dari Maluku. [S21]