Koran Sulindo – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan perundingan divestasi saham Freeport Indonesia diharapkan bisa selesai akhir tahun ini.
Kemarin, Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan perundingan itu paling lambat harus selesai awal 2019.
Pada Agustus lalu, Freeport-McMoRan menyetujui penjualan 51 persen saham dengan imbalan izin untuk mengoperasikan tambang tembaga dan emas hingga 2041.
“Saya pikir kami akan terus berusaha semaksimal mungkin untuk membuatnya lebih awal dari itu, tapi kami akan berusaha melakukan yang terbaik dan saya pikir komunikasi antara kami bagus,” kata Menkeu, di Washington D.C., Amerika Serikat, Rabu (11/10) waktu setempat, seperti dikutip cnbc.com.
Tentang valuasi 51 persen, Sri mengatakan titik awal itu sebagai adil.
“Saya percaya kedua belah pihak memiliki niat dan kemauan yang kuat untuk menghasilkan kesepakatan yang baik yang menguntungkan Indonesia dan Freeport,” kata Menkeu.
Sebagai bagian dari kesepakatan tersebut, Freeport-McMoRan juga akan membangun smelter dan berencana menginvestasikan antara $ 17 miliar dan $ 20 miliar di Grasberg hingga 2031 nanti. [DAS]