Mengenang Nikola Tesla Melalui Hari Kemerdekaan Energi Global 10 Juli

Nikola Tesla (Ist)

Setiap tanggal 10 Juli, dunia memperingati Hari Kemerdekaan Energi Global—sebuah momentum penting yang menyerukan pembebasan umat manusia dari ketergantungan terhadap energi berbasis bahan bakar fosil.

Dirayakan secara resmi sejak tahun 2005, hari ini menjadi seruan global untuk memperkuat komitmen terhadap energi berkelanjutan, efisien, dan ramah lingkungan. Hari ini belum ditetapkan secara resmi sebagai hari libur nasional di AS atau dunia, melainkan lebih merupakan kampanye kesadaran publik (awareness day).

Asal-Usul dan Gagasan di Baliknya

Menurut laman Days Of The Year, Hari Kemerdekaan Energi Global dipelopori oleh Michael D. Antonovich, tokoh dari Los Angeles, Amerika Serikat, yang dikenal sebagai advokat kuat energi terbarukan.

Ia menggagas hari ini sebagai panggilan moral dan praktis agar dunia segera berpaling dari energi fosil menuju sumber daya yang lebih bersih dan dapat diperbarui.

Tanggal 10 Juli dipilih bukan tanpa alasan. Hari ini merupakan hari lahir Nikola Tesla (1856–1943), ilmuwan visioner yang telah meletakkan fondasi penting dalam dunia kelistrikan dan energi bebas.

Memperingati Hari Kemerdekaan Energi Global di hari kelahiran Tesla adalah bentuk penghormatan kepada dedikasi dan kontribusinya terhadap sains dan teknologi, khususnya dalam memperjuangkan ide-ide energi yang melampaui zamannya.

Biografi Singkat Nikola Tesla

Melansir laman Biography.com, Nikola Tesla lahir di Smiljan, wilayah Kekaisaran Austria yang kini menjadi bagian dari Kroasia. Lahir dari keluarga Serbia Ortodoks, Tesla telah menunjukkan ketertarikan terhadap penemuan sejak kecil. Ia adalah salah satu dari lima bersaudara, termasuk Dane, Angelina, Milka, dan Marica.

Ibunya, Djuka Mandic, berperan penting dalam menumbuhkan rasa ingin tahunya dengan menciptakan alat-alat rumah tangga sederhana. Ayahnya, Milutin Tesla, adalah seorang pendeta sekaligus penulis, yang awalnya ingin anaknya mengikuti jejak spiritual keluarga, namun semangat Tesla lebih condong pada sains.

Perjalanan akademik Tesla membawanya ke beberapa institusi bergengsi, seperti Institut Politeknik di Graz, Austria, dan Universitas Praha. Dari sinilah ia mulai mengembangkan gagasan-gagasan besar yang kelak akan mengubah dunia.

Tesla menjadi pelopor dalam berbagai penemuan penting, termasuk teknologi radar, sinar-X, remote control, dan medan magnet berputar—fondasi utama bagi mesin-mesin berarus bolak-balik (AC). Namun, pencapaian terbesarnya yang masih relevan hingga kini adalah pengembangan sistem kelistrikan AC.

Pada 1887, Tesla mendirikan Tesla Electric Company dan mulai mengajukan paten-paten berbasis sistem AC. Sistem ini kemudian menarik perhatian pengusaha besar George Westinghouse, yang melihat potensi besar untuk menerapkan AC sebagai sistem distribusi listrik jarak jauh.

Westinghouse membeli paten Tesla seharga $60.000 dan menjalin kerja sama yang kemudian menjadikan AC sebagai sistem kelistrikan dunia.

Perjalanan tidak selalu mulus. Tesla dan Westinghouse harus menghadapi persaingan keras dari Thomas Edison, pendukung sistem arus searah (DC). Edison bahkan melancarkan kampanye hitam untuk mendiskreditkan sistem AC.

Namun pada Pameran Dunia Kolumbia 1893 di Chicago, sistem AC Tesla dipilih sebagai sumber tenaga, sekaligus menunjukkan pada dunia keunggulan sistem tersebut.

Puncaknya terjadi pada tahun 1895, ketika Tesla merancang pembangkit listrik tenaga air AC pertama di Amerika Serikat, tepatnya di Air Terjun Niagara. Setahun kemudian, pembangkit ini berhasil menerangi Kota Buffalo, New York—sebuah tonggak besar dalam sejarah energi bersih dan mandiri.

Warisan Tesla dalam Dunia Modern

Nikola Tesla meninggal pada 7 Januari 1943 di New York dalam keadaan miskin dan menyendiri. Namun, warisannya tetap abadi. Namanya diabadikan dalam berbagai bentuk, dari nama jalan di New York hingga film dokumenter seperti Nikola Tesla, The Genius Who Lit the World (1994), serta film fiksi The Prestige (2006) yang menampilkan David Bowie sebagai Tesla.

Lebih dari itu, nama Tesla hidup dalam Tesla Motors, perusahaan mobil listrik yang didirikan pada 2003 oleh sekelompok insinyur dan didukung oleh Elon Musk. Perusahaan ini memelopori transformasi mobil listrik dari sekadar kendaraan ramah lingkungan menjadi simbol performa dan inovasi.

Mulai dari Roadster (2008) hingga Model S (2014) yang memecahkan rekor akselerasi dunia, Tesla Motors telah mengubah persepsi masyarakat terhadap kendaraan listrik.

Makna Hari Kemerdekaan Energi Global

Peringatan Hari Kemerdekaan Energi Global bukan sekadar nostalgia terhadap Tesla, tetapi lebih pada panggilan aksi. Dunia saat ini menghadapi tantangan besar: krisis iklim, polusi udara, ketidakadilan energi, dan kerentanan terhadap konflik geopolitik akibat ketergantungan energi fosil.

Hari ini mengingatkan bahwa kemandirian energi bukan utopia, melainkan kebutuhan mendesak. Sejak krisis minyak tahun 1970-an hingga era modern yang ditandai dengan inovasi panel surya, turbin angin, dan kendaraan listrik, dunia terus mencari jalan untuk keluar dari ketergantungan yang membelenggu.

Pada 10 Juli 2025 ini, dunia bukan hanya memperingati ulang tahun Nikola Tesla yang ke-169, tapi juga menegaskan kembali komitmen terhadap transisi energi yang adil dan berkelanjutan.

Dari laboratorium kecil Tesla hingga pabrik raksasa pembuat mobil listrik, dari gagasan tentang medan magnet berputar hingga teknologi penyimpanan energi masa kini—semuanya membentuk narasi besar menuju kemerdekaan energi global. [UN]