Memahami Keunikan Puisi Akrostik: Definisi, Ciri, dan Langkah Pembuatan

Contoh Puisi Arostik. Ilustrasi: Sulindo/Ulfa Nurfauziah

Puisi akrostik adalah salah satu jenis puisi yang memiliki keunikan tersendiri, terutama pada struktur penulisannya. Keunikan ini terdapat pada huruf awal setiap baris atau larik yang dapat menjabarkan suatu kata atau kalimat tertentu.

Termasuk dalam jenis puisi kontemporer atau puisi modern, puisi akrostik mengalami modifikasi yang membuatnya menarik dan berbeda dari puisi tradisional.

Pengertian Puisi Akrostik

Bersumber dari situs Balai Bahasa Jateng Kemdikbud, puisi akrostik adalah bentuk puisi di mana huruf awal dan akhir setiap larik dapat dibaca secara vertikal, membentuk kata atau kalimat tertentu.

Pemilihan kata dalam puisi akrostik dapat dilakukan secara bebas. Menurut Kartini dalam buku Puisi Akrostik: Cara Mudah Membuat Puis* oleh Eka Maharani Putri, istilah akrostik berasal dari bahasa Yunani, “akrostichis”, yang berarti sajak dengan huruf awal baris menyusun sebuah kata atau kalimat.

Puisi akrostik berbeda dengan puisi lain karena huruf-huruf pertama tiap baris mengeja sebuah kata yang dapat dibaca secara vertikal dari atas ke bawah. Pola rima dan jumlah barisnya bisa bervariasi karena puisi akrostik lebih dari sekadar puisi deskriptif yang menjelaskan kata yang terbentuk.

Ciri-Ciri Puisi Akrostik

Puisi akrostik memiliki beberapa ciri khas yang membedakannya dengan jenis puisi lainnya:

1. Huruf awal setiap baris membentuk suatu kata atau kalimat yang dapat dibaca secara vertikal.
2. Memiliki pola rima dan jumlah baris yang bebas atau bervariasi.
3. Setiap huruf awal baris ditulis dengan huruf kapital.
4. Isi puisi menjelaskan atau mendeskripsikan makna kata yang terbentuk dari huruf awal baris.
5. Adanya keterkaitan antara judul puisi dengan pola kata atau kalimat yang terbentuk.
6. Pola kata dan isi puisi harus saling berhubungan.

Langkah Membuat Puisi Akrostik

Apabila kamu tertarik mencoba membuat puisi akrostik, berikut langkah-langkah yang bisa kamu ikuti:

1. Menentukan judul puisi: Gunakan kata-kata yang familiar atau sering digunakan. Kata tersebut nantinya akan disusun pada awal baris.
2. Mengurutkan judul secara vertikal: Tuliskan setiap huruf dari kata tersebut pada judul puisi dan sebagai huruf awal pada setiap larik atau barisnya secara vertikal.
3. Menulis larik puisi : Tulislah larik atau baris puisi dengan diksi sesuai huruf yang sudah tersusun. Carilah kata atau awal huruf yang dapat menjelaskan tentang judul.
4. Menyunting: Setelah menulis, sunting puisi akrostik tersebut untuk membuatnya lebih padu dan enak dibaca.

Contoh Puisi Akrostik

Berikut adalah contoh puisi akrostik yang bisa kamu pelajari dan cermati struktur penulisannya:

KISAHKU
Karya: Ulfa Nurfauziah

Kenangan yang telah kita ukir berdua
Ingin sekali aku abadikan dalam aksara
Sunyi yang ku dapat dalam kisahku
Adalah alasan kuat untuk menjauhimu
Hampa yang ku dapat setiap hari
Kini berangsur pergi mengikuti langkahmu
Untuk itu tugasku kini hanya melupakanmu

Puisi akrostik memberikan keunikan dan tantangan tersendiri dalam dunia sastra. Dengan memahami pengertian, ciri-ciri, dan langkah pembuatannya, kamu dapat mencoba membuat puisi akrostik yang indah dan bermakna. (UN)