Koran Sulindo – Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dari Jeju, Korea Selatan, pada Kamis ini yang bertepatan dengan Hari Lahir Pancasila (1/6) mengatakan, konsep Pancasila saat ini tidak disosialisasikan dengan benar. Ia menilai masyarakat, khususnya generasi muda, tidak memahami makna dari lahirnya Pancasila. “Bangsa ini sudah mengalami sebuah dekade di mana Pancasila tidak disosialisasi lebih benar kepada masyarakat Indonesia,” katanya.

Megawati pun mengingatkan, Pancasila adalah cikal-bakal kemerdekaan Indonesia. Tapi, saat ini, Pancasila dibiaskan oleh sebagian orang yang kemungkinan tidak mengerti makna utama 1 Juni 1945.

Presiden Ke-5 Republik Indonesia itu menegaskan, poin yang sangat penting saat Pancasila dilahirkan pada 1 Juni 1945 adalah ketika Ketua Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia, Radjiman Wedjodiningrat mengetuk palu sebagai tanda Pancasila diterima secara aklamasi oleh beragam elemen yang ikut dalam sidang itu. “Hal seperti ini, sejarah kita, ini praktis tidak diajarkan kepada masyarakat, terutama generasi muda kita,” tutur Megawati. Konsep Pancasila, lanjutnya, sangat penting, yang sejatinya jika diterapkan oleh negara-negara beradab dapat menjamin terciptanya perdamaian dunia.

Tanpa keberadaan Pancasila, menurut Megawati lagi, tidak akan terlaksana Konferensi Asia Afrika pada tahun 1955  dan Konferensi Non-blok, yang idenya berasal dari Indonesia.

Dalam The Jeju Forum for Peace and Prosperity yang diselenggarakan 31 Mei-2 Juni 2017, Megawati mewakili Asia. Di forum bergengsi tersebut, Megawati akan menyampaikan dan menyerukan pesan perdamaian dan konsep Pancasila.

Forum itu dihadiri delegasi lebih dari 70 negara. Mereka dari kalangan politisi, birokrat, diplomat, akademisi, wirausaha, wartawan, dan perwakilan lembaga internasional. Ada 71 sesi pertemuan dalam forum tersebut. Selain Megawati dan Al Gore, tokoh-tokoh lain yang berbicara di forum ini di antaranya Anibal Cavaco Silva, Punsalmaagin Ochirbat, Mary Natalegawa, George Yeo, Gareth Evans, dan Nyamosor Tuya. [CHA]