Koran Sulindo – Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri menilai, kerusakan lingkungan yang terjadi di Indonesia sudah teramat parah dan harus diperbaiki mulai dari kesadaran setiap individu rakyat Indonesia.

Karenanya, Megawati memerintahkan kadernya dalam memperingati HUT ke-48 PDI Perjuangan yang mengusung gerakan lingkungan bertajuk “Cinta Ciliwung Bersih” sebagai bentuk membersihkan sungai-sungai se-Indonesia dan sekitarnya.

Hal itu disampaikan Megawati saat menerima penghargaan tiga rekor MURI dari Jaya Suprana secara daring pada Senin (18/1). Megawati juga menceritakan kepada Jaya bagaimana komitmen dirinya agar kader partainya menjadi pelopor lingkungan.

“Saya sudah mengatakan sejak dulu Pak Jaya Suprana bahwa kehidupan berpartai politik bukan hanya untuk politik saja. Politik itu hanya sebuah alat perjuangan bagi mencapai kehidupan yang kita inginkan, yang kita perjuangan. Tentu di kami adalah menegakkan Pancasila dan memperjuangan rakyat Indonesia, bangsa Indonesia menjadi lebih sejahtera. Dengan demikian inisiatif saya, termasuk membersihkan sungai,” kata Megawati.

Presiden RI Kelima itu merasa prihatin dengan rakyat Indonesia yang suka membuang sampah sembarangan dan hidup tanpa menjaga lingkungannya. Ia berharap rakyat Indonesia bisa meniru masyarakat Jepang mengenai disiplin menjaga kebersihan.

“Jepang betapa bersihnya, dan gerakan itu dilakukan oleh masyarakatnya. Ibu-ibu di sana, saya kalau jalan di mana saja, pasti membawa tas atau kresek itu kan ternyata habis makan tidak dibuang ke mana saja, kalau tidak, dibuang ke tong sampah. Tetapi kalau kita, dibuang ke tempat yang tidak sepatutnya antara lain sungai-sungai, yang mengakibatkan musim hujan jadi banjir,” urai Megawati.

Megawati mengatakan bahwa semua itu, menjadi refleksi untuk kembali melakukan bersih-bersih sungai. PDI Perjuangan juga menggandeng sejumlah aktivis lingkungan termasuk para peraih Kapaltaru.

Ketua Yayasan Kebun Raya Indonesia itu sejak dulu selalu  mendorong agar Indonesia peduli terhadap kelestarian lingkungan. Saat menjabat sebagai wakil presiden, Megawati juga mendorong agar kebun raya berada di setiap daerah. Saat ini, sekitar 40 kebun raya sudah terbentuk yang di dalamnya penuh dengan flora dan fauna.

“Kerusahakan hutan ini daya rusaknya sangat luar biasa. Saya kira mungkin Pak Jaya Suprana mungkin bagaimana caranya dengan MURI itu bisa membuat (penghargaan kepada) siapa yang dapat melindungi yang namanya hutan-hutan itu,” kata Megawati.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menilai insiden bencana alam yang menghampiri Indonesia di awal tahun ini perlu menjadi bahan intropeksi bersama. Hasto menerangkan, ketua umum Megawati Soekarnoputri sudah sering mengemukakan tentang konsep peduli kelestarian alam.

Megawati, lanjut Hasto, menekankan bahwa Indonesia berada di Cincin Api Pasifik sehingga sangat penting bagi warganya untuk benar-benar peduli lingkungan.

“Saat ini kita lihat, bagaimana di Tanah Air kita sangat prihatin karena di awal tahun ini muncul beberapa kali bencana. Termasuk kecelakaan pesawat terbang Sriwijaya Air. Di situ pun, kami juga dengan Baguna sebagai alat kemanusiaan partai, langsung membuat dapur umum, membantu seluruh relawan yang melakukan pencarian dan evakuasi atas kecelakaan pesawat tersebut,” kata Hasto.

Hasto juga melihat banjir di Kalimantan Selatan terjadi karena kerusakan lingkungan yang teramat parah. Gempa bumi di Sulawesi Barat juga perlu dijadikan sebagai peningkatan kesadaran betapa pentingnya menjaga lingkungan.

Melalui Baguna dan kepala daerah dari PDIP, tambah Hasto, pihaknya tetap memberikan bantuan kepada daerah yang terdampak bencana alam. Untuk Sulawesi Barat, Ketua Umum Megawati telah memerintahkan Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah untuk memberikan bantuan. “Dan saat ini dapur umum sudah dibuka setelah kejadi gempa tersebut,” kata Hasto. [CHA]