Koran Sulindo – Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengajak warga Jawa Barat agar memenangkan pasangan TB Hasanuddin dan Anton Charliyan (Hasanah).

Megawati meminta masyarakat pemilih di Jawa Barat agar tak memilih pemimpin berdasarkan penampilan luar semata mengingat Tanah Pasundan butuh figur yang mau bekerja keras, tegas, dan disiplin.

“Jangan tertipu dengan mereka yang cakep, tetapi tidak bisa kerja. Lebih baik sederhana, tetapi kerjanya kuat,” kata Megawati saat berorasi di Lapangan Garuda, Tegalwangi, Cirebon, Jawa Barat, Minggu (6/5).

Menurut Megawati dari empat pasang calon gubernur dan wakil bubernur Jawa Barat, hanya pasangan Hasanah yang saling melengkapi memimpin Tatar Sunda.

Ia menyebut dengan latar belakang militer, Kang Hasan memiliki karakter pemimpin yang tegas dan disiplin dilengkapi Kang Anton yang merupakan sosok yang ramah dan terbiasa melayani masyarakat.

“Anton Charliyan itu meskipun jenderal polisi, beliau sering hereuy. Orang Jawa Barat itu senangnya heureuy artinya sebenarnya orang yang lembut, orang yang suka humor dan guyon memliki sifat ramah tamah dan lembut,” kata Megawati.

“Kalau Pak Hasan kelihatannya galak, saya kira bagus, karena supaya bisa mendapat ketegasan dan disiplin. Karena, kalau tidak disiplin pemerintah ini akan kacau balau.”

Ia menambahkan pasangan Kang Hasan dan Kang Anton mampu membawa masa depan Jawa Barat ke arah yang lebih baik termasuk sikap mengayomi seluruh rakyat, mengamankan dan memberikan kehidupan yang nyaman dan tenang.

“Saya telah memilih dengan susah payah untuk mencari figur yang tepat, yang dapat saya berikan. Bagaimana pun akan memberi pengaruh kepada ekonomi, pendidikan, budaya, dan politik,” kata Megawati.

Lebih lanjut Megawati meminta masyarakat di Jawa Barat untuk memberikan hak pilihnya tanpa terpancing isu SARA dengan politik uang. Karena hal itu menyangkut nasib masyarakat lima tahun ke depan.

“Mulai hari ini, kita akan memberikan hak pilih ini, jangan salah pilih! Rakyat kita masih tergiur dengan janji-janji, dan lebih parah hanya diberikan uang, padahal haknya adalah hak paling tinggi, satu kali pilih, bisa menyesal lima tahun,” kata Megawati. [CHA/TGU]