Koran Sulindo – Calon wakil presiden nomor urut 01 KH Ma’ruf Amin menganggap berita bohong atau hoaks sebagai tsunami politik. Hoaks yang marak disebarkan melalui media sosial jelang pemilihan presiden 2019 ini sangat berbahaya.
“Kita memang mengalami guncangan hoaks di mana-mana. Ini sama saja dengan tsunami teknologi. Karena itu, mari kita bersama-sama gerakan anti hoaks supaya kita jangan membuat dan terprovokasi. Ketika ada berita di medsos, curiga dulu. Kalau sudah ada tanda-tanda bukan hoaks, maka kita respon dengan baik,” kata Ma’ruf, di Bandung, Minggu (20/1/2019), melalui rilis media.
Mantan Rais Aam PBNU itu menyayangkan kemajuan teknologi disalahgunakan dengan menyebarkan berita bohong.
Hal itu disampaikannya saat menghadiri acara deklarasi gerakan nasional Indonesia anti hoax (Ganas-ITH) di Jalan Karapitan, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (19/1/2019).
Ia pun berharap masyarakat tak mudah percaya dengan berita yang bersliweran di media sosial. Cek dan ricek perlu dilakukan agar tak mudah terpengaruh dengan berita bohong. Masyarakat diimbau untuk tak terprovokasi hoaks, yang dapat memicu perpecahan antar sesama.
“Seharusnya teknologi itu bisa membawa kebaikan. Tapi karena disalahgunakan akhirnya teknologi itu menjadi bencana tsunami,” kata Ma’ruf.
Sementara itu, Ketua Dewan Pembina Master C19 Portal KMA Ahmad Syauqi membacakan Deklarasi Gerakan Nasional Indonesia Anti Hoaks (Ganas-ITH). Ia mewakili tiga kelompok relawan, yakni Master C19 Portal KMA, Forum Santri Nasional, dan Santri Millennial Center (SIMAC).
Berikut lima poin deklarasi gerakan nasional anti hoaks yang dibacakan Syauqi:
1. Kami mendukung Indonesia sebagai negara anti hoaks
2. Kami sepakat memerangi hoaks sebagai musuh bersama Indonesia
3. Kami menjunjung tinggi Indonesia berbicara jujur dan bertutur santun
4. Kami berpegang teguh pada etika berkomunikasi dan penyebaran informasi di tengah masyarakat dan bangsa Indonesia
5. Kami berjanji setia sebagai pelopor Gerakan Nasional Indonesia Anti Hoaks di manapun kami berada. [CHA]