Koran Sulindo – Seperti tim nasional Argentina, legenda sepak bola negeri itu Diego Armando Maradona juga menyampaikan rasa simpatinya kepada rakyat Palestina. Rasa simpati itu langsung disampaikan Maradona ketika bertemu dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas pada Sabtu (14/7) kemarin.
Dalam pertemuan itu, Maradona mengatakan, Abbas hanya ingin menginginkan perdamaian di negaranya. Dan ia tentu saja berhak atas itu. Ketika bertemu, Maradona dan Abbas saling berpelukan. Itu sebagai tanda solidaritasnya terhadap rakyat Palestina.
“Saya orang Palestina,” demikian status Maradona seperti yang dikutip teleSUR dari akun resmi Instagramnya.
Abbas pun memuji Maradona sambil memberikan hadiah berupa burung merpati yang membawa ranting zaitun. Hadiah tersebut sebagai kenang-kenangan Abbas kepadanya.
Sebagai komentator perhelatan final Piala Dunia 2018 Rusia – sebuah program yang dibuat teleSUR – Maradona banyak mengeluarkan pendapat terutama untuk Presiden Venezuela Nicolas Maduro. Dikatakannya, pihaknya akan melakukan apa saja yang diminta rakyat dan sesuai dengan kehendak rakyat.
“Kami tidak dapat dibeli, kami adalah orang yang kiri di kaki, kiri di tangan dan kiri di pikiran. Semua orang harus tahu itu,” dan “kami mengatakan kebenaran, kami menginginkan kesetaraan dan kami tidak ingin dijajah,” kata Maradona.
Menanggapi itu, Maduro mengakui sangat mengagumi Maradona. Ia bahkan selalu mengenang Maradona di dalam hatinya.
Soal simpati kepada rakyat Palestina ini juga ditunjukkan la albiceleste ketika menolak pertandingan pemanasan dengan Israel jelang penyisihan Piala Dunia 2018. Lewat Lionel Messi yang merupakan kapten timnas menolak laga persahabatan dengan Israel.
Alasan Messi, di samping lokasi pertandingannya diadakan di Yerusalem, juga karena timnas Argentina lebih mengutamakan kemanusiaan ketimbang laga persahabatan ini. Sebagai seorang duta Dana Anak-Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF), demikian Messi, ia tak bisa bermain melawan orang yang membantai anak-anak Palestina yang tak bersalah.
Laga persahabatan itu, kata Messi, harus dibatalkan karena tim Argentina lebih mengutamakan kemanusiaan ketimbang menjadi urusan sepak bola. [KRG]