Ilustrasi: Gua Lida Ajer di Padang tempat penemuan gigi homo sapiens/Julien Louys

Koran Sulindo – Sepasang gigi purba yang ditemukan di sebuah gua di Padang Indonesia memberi petunjuk spesies manusia telah menginjakkan kaki di Sumatera sekitar 73.000 tahun lalu – dan mungkin menghadapi letusan supervolcano terbesar beberapa juta tahun terakhir, yangh membentuk Danau Toba.

Sebelumnya, secara genetik, leluhur kita migrasi dari Afrika Utara, bercabang di kawasan Asia Barat (Timur Tengah), yang satu ke arah Eropa dan satunya rombongan lain ke arah Asia hingga Australia. Dalam perjalanan itu mereka kawin dan beranak pinak.

Data dari gigi itu membuktikan bahwa leluhur orang Indonesia sama seperti leluhur orang Australia berdasar kesamaan tahun hidup. Bukti baru ini juga menyatakan manusia pertama datang ke Indonesia lebih cepat sekitar 15.000 tahun seperti selama ini dalam teori.

Kira Westaway, peneliti dari Macquarie University, Sydney, Australia, penemu gigi itu, meyakini homo sapiens mungkin telah menginjakkan kaki di pulau-pulau ini lebih dari 65.000 tahun yang lalu.

Ilustrasi: Gigi homo sapiens (kiri) dan gigi orangutan (kanan)/Tanya Smith dan Rokus Awe Due
Ilustrasi: Gigi homo sapiens (kiri) dan gigi orangutan (kanan)/Tanya Smith dan Rokus Awe Due

Dua gigi itu digali oleh arkeolog Belanda Eugène Dubois di gua Lida Ajer, Padang, dan pernah ditinggali hingga akhir abad ke-19. Melalui perbandingan dengan fosil orangutan yang ditemukan di situs itu, para peneliti memastikan gigi tersebut termasuk dalam spesies manusia. Dan mereka sudah menggunakan teknik penanggalan modern yang dikenal sebagai putaran resonansi elektron.

“Ini adalah temuan yang signifikan karena mendukung gagasan baru bahwa manusia modern meninggalkan Afrika dan mencapai Australia lebih awal dari yang kita duga,” kata Michelle Langley dari Griffith University di Brisbane, seperti dikutip Newscientist.com.

Data ilmiah penelitian mereka diterbitkan di jurnal Nature, yang versi online-nya diterbitkan Rabu 9 Agustus 2017.

Penemuan ini juga konsisten dengan analisis genomik terbaru yang menunjukkan bahwa nenek moyang kita meninggalkan Afrika lebih dari 75.000 tahun yang lalu dan mencapai Indonesia lebih dari 60.000 tahun yang lalu.

Danau Toba

Walau tak ada bukti kerangka utuh, atau alat memasak, atau artefak lain, para peneliti mengisyaratkan bahwa anggota pertama spesies manusia itu mencapai Sumatera di masa yang sulit. Saat itu gunung raksasa meletus dahsyat dan kelak menciptakan Danau Toba.

Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menemukan tanda-tanda hunian.

“Mungkin mereka hanya lewat.”

Jika letusan dahsyat itu tidak membunuh leluhur kita, mereka tetap harus menyesuaikan diri dengan lingkungan hutan hujan tropis di Sumatra yang sangat berbeda dengan savana Afrika tempat manusia awal berevolusi.

Kurangnya tanaman kaya karbohidrat dan hewan besar untuk dimakan akan membuat sulit bertahan hidup.

“Eksploitasi lingkungan hutan hujan yang sukses membutuhkan kapasitas untuk perencanaan dan inovasi teknologi yang kompleks,” kata Westaway.

Dan syarat itu hanya dipenuhi spesies manusia. [DAS]