Sejarah Bumi berdasarkan Skala Waktu Geologi. Hominin (kelompok yang terdiri dari manusia modern, spesies manusia purba yang telah punah, dan semua nenek moyang langsung kita) pertama kali muncul sekitar 6 juta tahun yang lalu, pada Kala Miosen. (Sumber: Geology In)

Sejarah Bumi merupakan topik yang sangat panjang. Para ahli geologi dari masa ke masa telah menciptakan dan menyempurnakan sistem yang disebut Skala Waktu Geologi.

Skala tersebut membagi sejarah Bumi menjadi 5 unit, yaitu Eon, Era, Periode, Kala, dan Seri. Unit Eon terbagi atas 4 tahapan. Di bawah ini adalah pembahasannya, merangkum dari earth.com.

Pra-Bumi

Alam semesta berusia 14 miliar tahun. Bumi, sebaliknya, hanya sepertiga dari usia itu. Tata Surya kemungkinan besar tercipta oleh Supernova, yaitu ledakan bintang yang sangat dahsyat.

Ledakan itu menciptakan gelombang kejut yang menjalar ke luar. Hipotesis nebula surya mengusulkan bahwa gelombang kejut dari supernova menyapu debu ruang angkasa apa pun yang ada di eter menuju bagian depan semacam gelombang.

Proses ini disebut akresi. Akresi berlanjut dan debu mengeras menjadi batu, kemudian berubah menjadi asteroid, dan membesar hingga terbentuklah planet dan Matahari.

Eon Hadean (4,6-4 miliar tahun yang lalu)

Eon pertama dalam sejarah Bumi adalah Eon Hadean. Pada masa itu, Bumi merupakan bola magma cair. Proses akresi masih terjadi.

Perubahan gravitasi Tata Surya menyebabkan berton-ton asteroid, komet, dan meteorit dari sabuk asteroid tertarik lebih dekat ke matahari dan Bumi.

Berton-ton asteroid ini menghantam Bumi, Venus, Mars, dan Merkurius. Tabrakan ini membuat Bumi bertambah massa dan panas.

Salah satu peristiwa yang sangat penting adalah ketika benda angkasa Theia menghantam Bumi dan merobek sebagian massanya. Bongkahan Bumi yang terkoyak itu mendingin, tetap berada di orbit Bumi, dan berubah menjadi bulan.

Eon Arkean (4-2,5 miliar tahun lalu)

Selama Eon Arkean, kerak Bumi mulai memadat menjadi batu. Namun Bumi tidak memiliki atmosfer dan daratannya sama sekali tidak ramah.

Fosil kehidupan pertama di Bumi diperkirakan muncul sekitar 4-3,7 miliar tahun lalu selama bagian pertama Eon Archean. Fosil tertua yang kita ketahui ada di Australia dan berasal dari 3,5 miliar tahun lalu.

Pada masa itu pula, virus muncul dan fotosintesis mulai ada. Mikroba penghuni laut melepaskan oksigen sebagai produk sampingan.

Akan tetapi, oksigen ini belum membantu menciptakan atmosfer. Sebaliknya, konsentrasi tinggi zat besi di lautan bereaksi dengan oksigen, mencegahnya keluar dari lautan.

Eon Proterozoikum (2,5 miliar-550 juta tahun lalu)

Eon Proterozoikum merupakan eon terpanjang dalam sejarah Bumi, yakni sekitar 2 miliar tahun. Atmosfer dan litosfer (batuan) Bumi berubah secara signifikan selama bagian pertama eon ini.

Oksigen mulai terakumulasi di atmosfer Bumi sekitar 2,3 miliar tahun yang lalu. Peristiwa ini disebut Oksigenasi Besar. Akumulasi oksigen membedakan Eon Arkean dari Eon Proterozoikum.

Bumi juga terus bertambah dingin. Glasiasi merupakan salah satu pendorong utama yang memompa oksigen ke atmosfer.

Ketika perubahan iklim menyebabkan berakhirnya zaman es sekitar 2,3 miliar tahun lalu, pencairan es mengakibatkan masuknya sejumlah besar oksigen ke atmosfer.

Kehidupan di lautan berevolusi dalam lingkungan anaerobik atau bebas oksigen. Kemunculan oksigen menyebabkan kepunahan banyak bakteri anaerob ini.

Kemudian, dalam kurun waktu sekitar 1,8 hingga 0,8 miliar tahun lalu, tidak banyak yang terjadi. Lapisan tektonik Bumi tidak banyak bergeser, kehidupan tidak benar-benar berevolusi, tidak banyak nutrisi yang tersedia, dan iklim tidak berubah.

Para ahli geologi tidak yakin secara pasti kapan kerak Bumi terbagi menjadi beberapa lempeng. Pergeseran lempeng tektonik mungkin terjadi sekitar 1-3 miliar tahun lalu.

Eon Fanerozoikum (550 juta tahun lalu hingga sekarang)

Semua nutrisi yang mengalir ke lautan dari pegunungan yang terkikis menyediakan bahan dasar bagi kehidupan untuk berkembang biak. Awal Eon Fanerozoikum ditandai oleh Ledakan Kambrium.

Banyak bentuk kehidupan yang menarik pertama kali muncul selama waktu ini. Hewan-hewan pertama diyakini berevolusi selama ledakan biologis tersebut.

Meskipun kita tidak memiliki fosil hewan pertama, halusinogenia dan ubur-ubur memberi kita petunjuk mengenai hewan pertama yang berenang di laut.

Hewan-hewan laut mulai mengembangkan mata dan kaki, moluska muncul, predator menumbuhkan rahang dan gigi, dan cacing mengembangkan insang seperti bulu.

Sekitar 470 juta tahun lalu, tanaman akhirnya berpindah dari lautan ke daratan. Dan sekitar 100 juta tahun kemudian, tanaman itu berkembang menyerupai tanaman yang kita kenal saat ini, dengan akar, daun, dan batang.

Pembentukan dan terpecahnya superbenua Gondwana dan Pangea berdampak besar pada sejarah bumi. Ukuran, lokasi, dan aktivitas vulkanik pada daratan-daratan tersebut berkontribusi terhadap iklim yang berbeda-beda pada Eon Fanerozoikum.

Dinosaurus berevolusi sekitar 250 juta tahun lalu dan mendominasi bumi hingga 66 juta tahun lalu. Mereka berkeliaran di Bumi selama tiga periode geologi, yaitu Trias, Jura, dan Kapur. Mereka bersama-sama membentuk era Mesozoikum.

Sejak Ledakan Kambrium, telah terjadi enam kepunahan massal. Kepunahan ini merupakan peristiwa besar dalam evolusi kehidupan karena telah memusnahkan jumlah spesies di Bumi.

Selama puluhan juta tahun berikutnya, bentuk kehidupan baru berevolusi dari makhluk-makhluk yang berhasil melewati kepunahan. Pada akhirnya, ini mengarah ke dunia kehidupan yang kita kenal sekarang.

Kemungkinan besar, manusia tidak hidup berdampingan dengan dinosaurus. Mengutip dari situs USGS, setelah dinosaurus punah, hampir 65 juta tahun berlalu sebelum manusia muncul di Bumi. Namun, mamalia kecil (termasuk primata seukuran tikus tanah) sudah hidup pada zaman dinosaurus.

Jika usia Bumi dipadatkan menjadi 12 jam, manusia baru muncul selama 11 jam 59 menit 58 detik dalam 12 jam tersebut. Kehadiran kita sangat baru di planet ini.

Antroposen?

Sejarah Bumi berakhir dengan evolusi homo sapiens karena di sanalah kita berada saat ini. Beberapa ilmuwan berusaha menetapkan Antroposen sebagai zaman geologi kita saat ini.

Menurut National Geographic, zaman Antroposen adalah satuan waktu geologi tidak resmi yang digunakan untuk menggambarkan periode terakhir dalam sejarah Bumi, ketika aktivitas manusia mulai berdampak signifikan terhadap iklim dan ekosistem planet.

Periode geologi ini dimulai setelah Perang Dunia 2, ketika manusia mulai mengubah iklim dan menciptakan sejumlah besar limbah, terutama plastik.

Bukti periode geologi baru ini adalah keberadaan plastik di seluruh dunia, yang pada akhirnya akan tertanam di bebatuan dan litosfer bumi. Dan saat ini, pemanasan global dan kepunahan sedang terjadi.

Secara keseluruhan, para ahli geologi belum menerima istilah Antroposen sebagai periode geologisnya sendiri, tetapi hal itu mungkin berubah dalam beberapa tahun mendatang. [BP]