PIHAK ISRAEL memang mengecam sikap dan larangan itu. Lewat akun Twitter-nya, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Israel Emmanuel Nahshon mengatakan, “[Keputusan IPC] ini adalah kemenangan atas kebencian dan kefanatikan, sebuah pernyataan kuat yang mendukung kebebasan serta kesetaraan. Terima kasih @Paralympics atas keputusan berani Anda!!!”

Sikap Mahathir tersebut mengingatkan orang Indonesia terhadap sikap Presiden Soekarno. Ketika Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games IV pada tahun 1962, Bung Karno melarang atlet Israel berpartispasi.

Sebelumnya, pada tahun yang sama, Bung Karno dalam pidato kenegaraan juga mengecam penjajahan Israel terhadap Palestina. Bahkan, pada tahun 1958, Bung Karno melarang Tim Sepakbola Nasional Indonesia untuk bertanding di Israel dalam ajang kualifikasi Piala Dunia tingkat Asia. Ketika itu, Indonesia berhasil mengalahkan kesebelasan Cina dan bila berhasil mengalahkan tim Israel akan masuk Piala Dunia, sebagai salah satu wakil Asia.

Pemerintah Indonesia sempat mengajukan surat permohonan kepada FIFA agar pertandingan dilakukan di Indonesia. Namun, permohonan itu ditolak. Akhirnya, Bung Karno memerintahkan Tim Sepakbola Nasional Indonesia mundur dari perhelatan tersebut. [PUR]