Presiden Venezuela Nicolas Maduro [Foto: Istimewa]

Koran Sulindo – Presiden Venezuela Nicolas Maduro terus menyerukan semangat perdamaian, dialog dan mempertahankan kedaulatan negaranya. Ia ingin melempar jauh seruan-seruan yang menginginkan peperangan di Venezuela.

Karena itu, kata Maduro, seperti yang dilaporkan teleSUR pada Selasa (12/2), hanya ada satu suara “Kami ingin perdamaian dan kebahagiaan. Seruan ini disampaikan Maduro ketika memperingati Hari Pemuda ke-205. Dalam kesempatan itu, Maduro mengajak warganya untuk menyatukan semangat dan tekad nasional untuk mewujudkan perdamaian.

Selama peringatan acara itu, Maduro juga memaparkan program kerjanya yang ingin membangun Venezuela dengan memperindah taman, alun-alun sebagai ruang publik dan budaya. Itu untuk mendorong kreativitas generasi muda.

Dalam laporan pemerintah melalui Wakil Presiden Ricardo Menendez, lebih dari 80 persen rakyat Venezuela menolak tindakan intervensi militer terhadap negara itu. Angka ini, kata Menendez, berasal dari sebuah studi terbaru yang dihasilkan Venezuelan Planning Institute selama 2 tahun terakhir.

Hasil analisis tentu saja menjadi bertentangan dengan cerita yang coba diembuskan kelompok oposisi sayap kanan bahwa krisis kemanusiaan terjadi di Venezuela. Berdasarkan penelitian itu, 92 persen orang merespons negatif atas rencana intervensi militer ke Venezuela.

Kemudian, 86,5 persen juga menolak sanksi ekonomi dan keuangan yang dilakukan Amerika Serikat secara sepihak kepada Venezuela. [KRG]