ILustrasi/tribratanewsbantul.com

Koran Sulindo – Tak kunjung adanya islah antara kubu Djan Faridz maupun Romahurmuzy, dan ditambah dengan keputusan mendukung Ahok dalam Pilkada DKI membuat Laskar Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) gerah.

Atas dasar itulah sebanyak 200 Laskar PPP DIY, kemarin, Senin (3/4), menggelar konperensi pers, menyatakan menolak kepemimpinan DPP PPP, baik kubu Djan Faridz maupun Romahurmuzy. Mereka juga mendesak adanya Muktamar Luar Biasa (MLB) untuk memilih pemimpin baru, dan menyatakan kesiapannya membiayai seluruh akomodasi pelaksanaan muktamar.

“Secara syariah, imam PPP di pusat baik itu Djan Fariedz maupun Rommy sudah batal dan harus diganti imam lain. Laskar di DIY pun sepakat melakukan gerakan fundamentalis yakni Revolusi PPP, ganti dua ketua umum dan laksanakan Muktammar Luar Biasa,” tegas Muhammad Yazid, Penasihat Laskar PPP DIY yang juga Anggota Komisi D DPRD DIY.

Untuk mengegolkan MLB ini, Yazid akan sowan ke KH. Maimun Zubair Pimpinan Ponpes Al-Anwar, Rembang, Ketua Dewan Syuro PPP.

“Kami akan memviralkan gerakan dan Yogya sebagai motor penggerak MLB,” kata Yazid.

Diungkap Yazid, indikasi kepentingan petinggi partai berlambang Ka’bah di pusat semakin terasa setelah kedua kubu akhirnya mendukung Ahok dalam putaran kedua Pilkada DKI Jakarta.

“Dua-duanya tidak pernah merasakan bagaimana perjuangan kami yang di bawah, mereka pemimpin karbitan,” tutur Yazid.

Sementara itu Indrayanto, Ketua Tim Ad Hock Gerakan Revolusi PPP, meminta laskar PPP di seluruh wilayah Indonesia bersatu dan  mendukung adanya wacana MLB yang dinilai bisa menyelamatkan partai dari konflik kepentingan di tingkat pusat.

“Kalau kami lihat saat ini PPP hanya jadi kendaraan politik saja tapi melupakan perjuangan yang sebenarnya,” kata Indrayanto. [YUK]